Halosumsel.com – Tahun depan, tol Palembang-Tanjung Api Api atau akrab disebut tol Palepi akan dimulai bangun. Meski begitu sampai saat ini progresnya belum terlihat berjalan. Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel Rinhardi mengatakan, perencanaan pembangunan tol Palepi itu sudah matang dan disetujui Pemerintah Pusat.
Untuk FS dan pembuatan DED (detail enggineering desain), kata Rinhardi, akan memakan waktu enam bulan kedepan. Jika dilaksanakan pada Maret 2016 maka Agustus selesai. Usai membuat FS dan DED dilanjutkan juga dengan Amdal, maka siap di groundbreaking oleh Presiden.
“Kami pastikan sebelum akhir 2016 sudah bisa digroundbreaking,” kata dia. Tol Palepi itu dianggap sangat penting sebab di TAA terdapat pelabuhan dan akan menjadi kawasan industri terbesar di Sumsel. Rencananya, kata Rinhardi, tol tersebut itu akan mengambil titik nol dari persimpangan Bandara SMB II Palembang, dan memiliki panjang 69 km sampai ke ujung pelabuhan TAA.
Rencana awalnya akan ada lima gerbang masuk. Mulai dari Gerbang Tol Utama, Simpang Bandara, Kawasan Terpadu Mandiri (KTM), Pelabuhan Penyeberangan TAA-Muntok dan Gerbang Tol Tanjung Carat.
“TAA baru akan dikembangkan, jadi membutuhkan sarana transportasi sebagai penunjang. Dengan transportasi lancar menuju kawasan industri, maka perekonomian juga diharapkan lancar. Mau tidak mau kita membutuhkan tranportasi yang terintegrasi,” jelasnya.
Meski begitu, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui dimana persis posisi ruas tol Palepi akan dibangun. “Tidak tahu, ada di samping kanan atau kiri jalan eksisting,” cetusnya.
Rinhaldi menjelaskan, di sepanjang tol itu berada di atas lahan rawa-rawa. Karenanya nanti di dalam DED dan FS akan dibahas rencana kontruksi tol tersebut.
“Bisa jadi menimbun rawa, ataupun membangun kontruksi cakar ayam,” terang dia. Untuk pengerjaannya, kata Rinhardi, akan langsung dilakukan oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) di Sumsel.
Bagaimana dengan jalan eksisting yang ada saat ini? Kepala UPTD Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel di area Banyuasin dan Musi Banyuasin Arya mengatakan, saat ini pihaknya masih memperbaiki jalan yang rusak di sepanjang Palembang-TAA.
Progresnya, kata dia, sudah berjalan 40 persen. Yakni perbaikan dipusatkan di beberapa jembatan dan ruas jalan yang sangat rusak.
“Jalan ini panjangnya 69 km, yang rusak parah 20 km, nah yang kami perbaiki sudah 8 km. Sisanya akan dimaksimalkan lagi pengerjaannya,” kata dia.
Perbaikan jalan itu seperti di depan Pondok Pesantren Izatunnah ke Jembatan Gasing. Kemudian dilanjutkan ke Jembatan Jalur 21, Jembatan Jalur 21A, dan juga Jembatan Air Ayu.
Perbaikan jalan ini merupakan proyek tahun jamak yang selalu ditenderkan setiap tahunnya. Tahun ini, kata dia, dilakukan pengaspalan selapis di sepanjang jalan agar pengguna jalan lebih nyaman dan aman.