Lahat, Halosumsel –Kamis 1  Mei 2024 Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional, ribuan pekerja dari berbagai serikat di Kabupaten Lahat menggelar aksi damai dan audiensi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) Lahat pada Rabu (1/5). Aksi yang berlangsung tertib ini mendapat pengawalan ketat dari personel Polres Lahat untuk memastikan keamanan dan ketertiban.

Para demonstran yang tergabung dalam sejumlah serikat pekerja, antara lain Serikat Pekerja Nasional (SPN), diterima langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Lahat, Candra SH, di kantor Pemda setempat. Kapolres Lahat, AKBP Novi Edyanto, SIK, MIK, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiagakan personel guna mengantisipasi gangguan keamanan. Kami fokus pada pengamanan maksimal agar aksi tetap kondusif, tertib, dan tidak mengganggu kepentingan umum,” tegasnya.

Dalam audiensi tersebut, perwakilan buruh menyampaikan sejumlah tuntutan, termasuk revisi upah minimum kabupaten (UMK), perlindungan hak tenaga kerja, serta penolakan sistem outsourcing yang dinilai merugikan pekerja. Mereka juga mendorong Pemda Lahat untuk lebih proaktif memperjuangkan hak-hak buruh di tingkat provinsi dan pusat.

Ketua SPN Kabupaten Lahat menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk penyampaian aspirasi tanpa anarkisme. Kami ingin dialog konstruktif dengan pemerintah. Apresiasi kami sampaikan kepada Polres Lahat yang mengawal aksi dengan humanis,”ujarnya.

Pemerintah Daerah, yang diwakili Sekda Candra SH, menyatakan kesediaannya menampung aspirasi buruh dan meneruskannya ke pihak terkait. “Aspirasi ini akan kami koordinasikan dengan instansi berwenang, baik di tingkat provinsi maupun pusat, sebagai bentuk komitmen Pemda mendukung kesejahteraan pekerja,”jelas Candra.

Kapolres Lahat menambahkan bahwa pengamanan aksi ini sejalan dengan upaya menjaga harmoni sosial. “Sinergi antara buruh, pemerintah, dan aparat kunci menciptakan stabilitas. Ini contoh baik demokrasi yang beradab,”imbuh AKBP Novi.

Aksi damai Hari Buruh di Lahat pun menuai apresiasi dari berbagai kalangan lantaran berjalan lancar tanpa insiden. Peristiwa ini menjadi bukti bahwa penyampaian aspirasi secara terorganisir dan damai mampu memperkuat tatanan demokrasi di Indonesia.

Lili