Halosumsel.com-
Yang kini terus dipersoalan oleh masyarakat tentang jalan lingkar itu mengapa setiap tahun dianggarkan oleh penerintah dan disetujui DPRD Banyuasin terbilang ruas jalan itu tak pernah ada memberikan kenyamanan bagi pengendara pada dua jalur dijalan lingkar itu, ujar Priyanto (29) kepada wartawan media ini (19/12).
Pengemudi angkutan pedesaan (angdes) jurusan Palembang-Betung ini mengaku heran terhadap keberadaan kondisi badan jalan lingkar di Banyuasin itu, sebab terlihat setiap tahun dilakukan terus perbaikan dan perbaikan, namun sampai sekarang belum terlihat ada baiknya.
Bahkan ujar warga Sukajadi Talang Kelapa ini perbaikan pada jalan itu pemerintah kerjakan dibilang setengah hati, sehingga perbaikan belum sampai satu tahun anggaran kondisi ruas jalan sudah kembali morat-marit.
Ironisnya lagi, kini justru dilakukan hanya difungsikan satu jalur masuk saja dari Gerbang 42 hingga Simpang Perkantoran Pemkab Banyuasin dan jalur keluar hingga gerbang Keluar Kelurahan Seterio dan jalurbmasuk dari gerbang Seterio kini ditutup rapat dengan dalih kondisi badan jalan pada jalur itu dalam kondisi rusak berat.
Untuk pengguna jasa jalan dari Betung-Palembang diarahkan melintas pada jalur lintas timur yang membelah kota Pangkalan Balai dan yang dapat melintas pada jalan lingkar itu bagi masyarakat dalam perjalanan dari Palembang menuju Betung dan rambu dipasang oleh DLLAJ Dishub Banyuasin dengan pasang benda pembatas.
Penutupan ruas jalan itu kapan hendak dibuka kembali bekum diketahui batas waktunya, termasuk kapan akan kembali dilakukan perbaikannya, sebab jalur jalan lingkar itu kini yang masih dalam kondisi rusak masih ada sekitar sepanjang lebih 6 kilometer, ungkapnya.
Padahal kata Priyanto bahwa, jalan lingkar itu dibuka sejak tahun 2004, tetapi hingga sekarang belum ada pernah terlihat yang dapat memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna jasa jalan itu.
Tujuan dibangun jalan lingkar itu lanjut Dia, selain memperlancar arus kendaraan yang memasuki pusat Ibu kota Banyuasin juga untuk memberikan kenyamanan bagi pengemudi dikala pada Ruas Jalintim yang terdapat di Pangkalan Balai mengalami kemacetan dan Jalan Lingkar itulah jawabannya sebagai solusinya guna mengurai kemacetan tersebut, tandasnya.
Mirisnya lagi pada jalan lingkar itu masih ada sekelompok oknum berseragam lengkap tertentu yang memafaatkan jalur lintas yang dilarang karena melawan arus yang hasilnya diduga digunakan untuk memperkaya diri atau golongannya dengan berbagai dalih kesalahan yang dilakukan oleh para pengemudi, bebernya.
Salah seorang stap Dishub Banyuasin yang meminta jatidirinya dirahasiankan itu mengatakan dengan ditutupnya jalur jalan lingkar itu dan diaktifkan pada satu jalur saja agar tidak terus bertambah volume pelanggaran yang dilakukan para pengendara.
Selain ditutupnya satu jalur itu selain yang satu jalur dalam kondisi rusak serius juga akan ada kontingen Triboatton yang hendak melintas dari Kabupaten Muba menuju Banyuasin diperairan wilayah Kecamatan Rantau Bayur.
Dikatakannya kalau pihaknya dengan kondisi jalan yang sedemikian hanya sekedar memberikan tanda rambu saja, tetapi kalau mengenai penindakan pengendara yang dianggap melanggar lalulitas itu instotusi lain yang melakukan, terangnya sembari mewanti-wanti namanya termasuk rekannya yang berjaga digerbang disebutkan dalam pemberitaan karena kapasitas yang memberikan komentar pada media itu kepala kantornya dan sementara ini dirinya tidak diberikan mandat.(waluyo)