Palembang, Halosumsel -Ketua DPRD Sumsel, Dr Anita Noeringhati. SH. MH., menghadiri Pelantikan dan Pengukuhan Perhimpunan Seni Budaya Jaran Kepang (Perjakep) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Tahun 2024-2029 , Minggu (28/7) di lapangan Komplek Sukarami Indah di Jalan Perindustrian I , Kelurahan Kebun Bunga , Kecamatan Sukarami Palembang. Kehadiran Anita, dalam rangka meminta Perjakep Sumsel untuk terus mengisi pembangunan Sumsel dalam segi kebudayaan , kebudayaan harus di dengungkan dan dilestarikan.
Selama ini dia melihat, Perjakep tidak pernah di lirik Pemerintah Daerah selain itu Anita memohon dukungan SMB IV agar budaya Jawa di Sumsel bisa di lestarikan dan bisa di tampilkan di Sumsel. “Saya selaku Pembina diseluruh Paguyuban-Paguyuban , saya mempunyai tekat mengangkat derajad dari Paguyuban-Paguyuban yang ada di Sumsel, saya mohon Perjakep dan Paguyuban-Paguyuban untuk memberikan doa dan dukungan untuk saya maju di Pilkada 2024 bersama bapak Mawardi Yahya,” ujarnya.
Anita juga berharap budaya Jawa harus ditingkatkan mendampingi Dul Muluk , mendampingi budaya Batanghari Sembilan yang memang harus terus di giatkan , dibudayakan agar generasi penerus tahu akan budaya di Sumsel .
“Pada waktu saya masih menjabat sebagai pimpinan Komisi V saya mengusulkan kepada Diknas untuk ada muatan lokal yang ada budaya-budayanya , karena disanalah masyarakat generasi muda bisa tahu kalau segala budaya ada dan harus dilestarikan,” katanya
Sedangkan Ketua Perjakep Sumsel Drs Mujari Senen mengucapkan terima kasih kepada Pembina Perjakep Sumsel, Dr Hj RA Anita Noeringhati yang selama ini membina, mendidik mereka selama ini untuk memajukan seni dan budaya yang ada di Sumsel dan kota Palembang khususnya.
“Perjakep ini adalah wadah, ada beberapa seni yang kita kumpulkan, ada Barongsai, ada Reog , ada Gamelan, ada Orgen dan Kuda Lumping, ini semua adalah potensi yang ada dalam Perjakep, Perjakep sasarannya jelas yakni pelaku seni, pecinta seni dan peduli seni yang tergabung dalam wadah Perjakep,” katanya.
Menurutnya adalah satu potensi yang harus dikembangkan dan dipelihara karena merupakan warisan dari nenek moyang yang harus ditumbuh kembangkan dan jangan sampai di gerus budaya asing yang pada hakekatnya tidak sesuai dengan kehidupan dan keluhuran bangsa.
Dalam kesempatan tersebut juga dirayakan Hari Ulang Tahun Ketua Pembina Perjakep Sumsel , Dr RA Hj Anita Noeringhati SH MH, ke 61 tahun dengan melakukan pemotongan tumpeng dan acara juga diisi dengan berbagai kesenian diantaranya Kuda Lumping, Reog, Barongsai dan sebagainya.
Hadir Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn., Ketua Perjakep Sumsel Drs Mujari Senen dan pengurus yang dilantik, ketua paguyuban-paguyuban dan anggota, Ketua Umum Gabungan Brigade Advokat dan Jawara (Bung Baja), Adv Iskandar Sabeni SE,SH dan jajaran, Dato’ Pangeran Suryo Febri Irwansyah, Pangeran Yudo Heri Mastari, dan forkompinda setempat.
Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja SH M Kn menjelaskan , Palembang merupakan kota yang hetrogen, Kesultanan Palembang Darussalam berada di Palembang yang wilayahnya melayu dengan dasar-dasar budaya Palembang yang datang adalah Jawa.
“ Makanya kami dari Palembang , nama-nama agak Jawa dan bahasanya sama , sebagian besar tapi Jawanya masih Mataram lama, jadi bahasanya masih ado yang samo , kalau dipucuk air kita sebut di Palembang banyu , makanannya kates, samo , kami ada juga niki, niku , kulo samo galo, jadi bahasa asli Palembang itu adalah adalah akulturasi dari budaya Jawa,” katanya. Advetorial