Halosumsel.com – Suatu pemandangan yang lumrah, meski memang sarat akan bahaya, mulai dari terjatuh atau bahkan nyawa melayang menjadi taruhannya, dari kondisi yang terlihat di beberapa angkutan pedesaan (angdes) yang ada di wilayah Lahat, khususnya di kecamatan atau dipedesaan. Puluhan anak-anak dari usia siswa sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan juga sekolah menengah atas (SMA) menumpang diatap mobil angdes, khususnya di jam-jam pergi atau pulang sekolah.
Kondisi ini sebenarnya bukan dibiarkan saja, dimana petugas khususnya dari jajaran satuan polisi lalulintas (satlantas) Polres Lahat sudah seringkali memperingatkan si sopir atau bahkan siswa-siswa itu sendiri, untuk tak menumpang diatas atap angdes atau angkutan sejenis lainnya, karena berbahaya, namun tetap saja kondisi dilapangannya masih saja terlihat.
“Jelas bahayo pak. Kami sudah sering mengingatkan ke budak-budak itu, tapi tetep bae, mereka pas mobil bejalan, naek keatas atap,” pungkas Sapri (45), salah satu sopir angdes Lahat – Pulau Pinang, dihubungi belum lama ini.
Dilanjutkannya, jika kejadian terjatuh memang sudah pernah terjadi, tapi jika sampai tewas memang belum pernah. Akan tetapi, secara pribadi dirinya juga sangat menyesalkan kondisi yang ada, meski terkadang justru mereka (sopir.red) tak bisa berbuat banyak. “Ai pak kalo neman nian dihalangi, justru angdes kami jadi sepi penumpangnyo,” tukasnya Sapri lagi.
Terpisah, Kasatlantas Polres Lahat, Akp M Maruli Sik saat dimintai keterangan mengenai kondisi dilapangannya juga mengaku agak mendapatkan kesulitan didalam menertibkan kondisi yang ada. Dikatakannya, tak jarang anggota atau jajarannya menegur bahkan sampai mengingatkan langsung dijalanan, baik kepada sopir ataupun ke para siswa yang ada, bahwa kondisi yang ada itu berbahaya.
“Namun faktanya memang, kita seperti kucing-kucingan dilapangan. Tak dipungkiri, kondisi membahayakan itu masih saja terjadi dan terulang,” ungkap Maruli.
Dilanjutkannya, kedepan memalui unit atau bagian yang ada, nampaknya akan kembali melanjutkan sosialisasi menyeluruh mengenai situasi dan kondisi yang ada. Ditegaskannya, mereka (Satlantas.red) juga takkan segan untuk menyambangi ke sekolah-sekolah, salah satunya guna memberikan peringatan dan sosialisasi mengenai hal yang satu ini.
“Nanti kita akan terus intensifkan sosialisasi ke semua pihak yang ada. Bahkan, jika perlu kita akan sosialisasikan ke pihak sekolah serta orantua sekalipun, sehingga kondisi yang ada takkan terulang kembali, karena jelas berbahaya,” tegas Maruli lagi. (ismail)