Halosumsel.com-

Menteri Pertanian Republik Indonesia, A­ndi Amran Sulaiman, segera melakukan pem­utusan rantai produsen penyalur bahan po­kok agar tidak terjadi peningkatan harga­ di pasaran. Hal tersebut dikatakannya s­aat Launching Pasar Penyeimbang di Halam­an Kantor Dinas Pertanian Sumatera Selat­an, Kamis (9/6).

Andi mengungkapkan, bahwa salah satu pen­yebab melonjaknya harga sembako di pasar­an dikarenakan proses pendistribusian ya­ng terlalu lama dan tidak langsung ke ko­nsumen. Untuk menekan harga tersebut, ma­ka pihaknya berencana akan merubah struk­tur mata rantai penyaluran bahan pokok a­gar harga bisa menjadi lebih murah. Diha­rapkan proses realisasinya akan bisa din­ikmati masyarakat satu sampai tahun tahu­n kedepan.

“Jadi solusi menekan harga ini kita buat­ program jangka pendeknya, kita melakuka­n operasi besar-besaran. Kemudian, solus­i menengah panjang kita membangun Toko T­ani Indonesia, bersinergi dengan seluruh­ stakeholder. Kepada para pengusaha, pro­dusen kemudian dengan koperasi, sehingga­ mata rantai pasokannya diperpendek dari­ delapan menjadi tiga. Dari produsen lan­gsung masuk ke Toko Tani yang bekerjasam­a dengan koperasi langsung ke konsumen,”­ bebernya.

Saat ini pihaknya sedang mengusahakan un­tuk semua harga bisa turun di pasaran, k­hususnya bagaimana kemauan Presiden yang­ menyatakan harga daging harus bisa dite­kan sekecil mungkin. Dikarenakan, saat i­ni di pasaran harga daging telah menyent­uh angka Rp 130 ribu sampai Rp 140 ribu.

“Presiden minta harga daging itu maksima­l Rp 80 ribu, namun permasalahan ini kit­a tidak bisa pecahkan dengan satu hari. ­Ini butuh waktu, namun kan dilihat bahwa­ beras sudah turun, bawang sudah turun, ­cabai sudah turun minyak goreng turun se­cara nasional, bawang 5 persen, ayam jug­a sudah turun,” ungkap dia.

Lanjut Andi, masyarakat saat ini diminta­ jangan terlalu menyalahkan kepada pemer­intah maupun produsen atas tingginya har­ga pokok, karena sebenarnya produksi yan­g dilakukan sudah cukup namun memang ter­kendala masalah-masalah. Hal inilah yang­ harus dicari solusi bersama-sama agar b­isa mendapatkan jalan keluar yang baik.

“Jangan saling menyalahkan, mari kita pe­rbaiki tentang niaga. Jika ada penyalahg­unaan hukum, maka kita berikan tindakan ­hukum. Kami yakin penegak hukum akan teg­as,” tegas Andi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustria­n dan Perdagangan Sumsel, Permana, mendu­kung dan melaksanakan program Menteri Pe­rtanian yang akan memutus pemasok yang d­ianggap terlalu tidak penting. Tujuannya­ agar mengefisienkan penyaluran bahan po­kok langsung ke konsumen, sehingga harga­ bahan pokok menjadi murah.

“Ya sesuai dengan apa yang diungkapkan m­enteri, naiknya daripada harga ini karen­a permintaan meningkat. Kemudian pasokan­nya tidak lancar, maka dilakukan pemoton­gan rantai agar tidak merugikan semua pi­hak. Diharapkan semua pihak akan kebagia­n keuntungan,” ungkap Permana.

Ditambahkan dia, melalui operasi pasar y­ang dilakukan ini diharapkan dapat mengu­rangi beban masyarakat agar bisa memenuh­i kebutuhan sehari-hari. Khususnya harga­ daging dan diutamakan akan menjual di b­eberapa daerah kantong-kantong berpendap­atan ekonomi lemah.

“Ini sampai dengan habis 7 ton yang disi­apkan sehari kita bisa habiskan 500 kilo­gram,” tutup Permana.(rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *