Halosumsel.com-
Prajurit Kodam II/Swj harus kuat dan tangguh, prajurit tidak boleh lemah, lembek dan cengeng. Untuk menjadi prajurit yang kuat dan tangguh, maka prajurit harus berlatih dengan sungguh-sungguh. Untuk memiliki fisik yang prima dan postur tubuh yang ideal, prajurit harus latihan fisik dengan ketat, bila perlu belajar dari pemain sepak bola Christian Ronaldo tentang bagaimana melaksanakan fisik, sehingga memiliki stamina dan postur bagus,
Demikian disampaikan Pangdam II/Swj Mayjen TNI Iskandar M Sahil ketika memberikan jam pimpinan kepada segenap prajurit dan PNS Kodam II/Swj se-Garnizun Palembang di lapangan apel Makodam II/Swj, Rabu (17/6/2015).
Untuk memiliki fisik yang prima dan selalu tampil fit/fresh, menurut Pangdam II/Swj, prajurit Kodam II/Swj harus rajin berolahraga dan melaksanakan latihan fisik. Karena tugas prajurit menuntut fisik yang prima. Dan melalui latihan fisik, akan membentuk prajurit yang bermental baja, sportif dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi kesulitan dan tantangan tugas.
“Prajurit Kodam II/Swj harus tanggap, tanggon dan trengginas. Bukan seperti trenggiling, yang berperut buncit. Bila seperti trenggiling, maka prajurit harus “digiling”, agar kurus dan kembali berpostur ideal”, tandas Panglima sambil berseloroh.
Prajurit tanggap maksudnya adalah prajurit yang memiliki intelektual tinggi, memiliki keahlian, kemampuan, pengetahuan dan profesionalisme sesuai bidang tugasnya. Prajurit tanggon yaitu prajurit yang bermental baja, tangguh dan tidak mudah menyerah. Sedangkan prajurit tengginas adalah prajurit yang mampu menghadapi tugas dalam berbagai medan dan situasi, dengan berhasil.
Pada kesempatan tersebut, Mayjen TNI Iskandar M Sahil juga menekankan kepada para Pimpinan satuan jajaran Kodam II/Swj untuk lebih meningkatkan pembinaan satuan, yang meliputi bidang organisasi, personel, materiil, pangkalan, peranti lunak dan latihan.
Khusus kepada satuan tempur dan satuan bantuan tempur, ditekankan oleh Pangdam untuk lebih meningkatkan pembinaan bidang latihan utamanya kemampuan menembak dan bela diri militer. Masing-masing Asisten harus bertanggung jawab terhadap pembinaan satuan jajaran Kodam II/Swj sesuai bidangnya. Bila para unsure Pimpinan tidak berhasil, maka Panglima tidak segan untuk mencopotnya.
“Pangkat dan jabatan adalah taruhannya, bila tidak berhasil”, pungkas (sofuan)