Pemadaman api jalur darat dan patroli pencarian titik api sebagian besar masih berpusat di wilayah Kabupaten OKI dan MUBA, dengan mengerahkan 356 satgas di Kabupaten MUBA, dan 700 lebih satgas di Kabupaten OKI.
Selain pemadaman melalui jalur darat, juga dilakukan upaya pemadaman malalui jalur udara (Water Bombing) dengan mengerahkan beberapa Helikopter dan Pesawat diantaranya Heli MI-8 UR dengan kapasitas Bombing 4.000 Liter, Heli MI-171 UR CMT dengan Kapasitas 4.000 Liter, Heli Bell 214b P2-MBH Kapasitas 3.000, dan Pesawat Air Tractor dengan Kapasitas 3.000 Liter.
Selain itu, Upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) juga terus dilakukan menggunakan Pesawat CN 212 Pelita Air dengan penebaran garam sebanyak 0,8Ton di langit wilayah OKI, Ogan Ilir dan Muara Enim.
Tercatat di data Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sejak 9 Juli 2015 hingga hari ini sebanyak 55,9 Ton Garam telah disebar di langit Sumsel untuk membuat hujan buatan
Berdasarkan data yang dikeluarkan Posko Utama Satgas siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan Provinsi Sumsel, Sebaran Titik Panas (Hotspot) di wilayah sumsel terdeteksi melalui satelit Aqua Terra Modis Update tanggal 16 September 2015 jam 07.06 sebanyak 425 Hotspot tersebar di beberapa daerah Sumsel.
Titik api terbanyak masih berdomisilih di Kabupaten Ogan Komering Ilir sebanyak 166 Hotspot dan Kabupaten Musi Banyuasin 197 Hotspot, Sebagian besar berada di lahan gambut.
Sementara titik api lainnya berada di beberapa daerah seperti Kabupaten Musi Rawas Utara, OKU Timur, Lahat, Musi Rawas, Ogan Ilir, OKU, OKU Selatan, Muara Eninm dan Kabupaten Banyuasin. Di wilayah ini titik api berada di lahan mineral akibat pembukaan lahan pertanian oleh masyarakat.
Komandan Satgas Siaga Darurat Bencana Asap Danrem 044 Gapo Kolonel Inf Tri Winarno mengatakan, Titik Api diwilayah Sumsel setiap harinya terus berubah bahkan berpindah, Menurutnya, Setelah dilakukan pemadaman dilokasi kebakaran oleh satgas keesokan harinya kembali muncul titik api baru dan berada di daerah yang berbeda. ” Dapat kita pastikan titik api yang berada di luar Kabupaten OKI dan MUBA diakibatkan pembukaan lahan pertanian oleh masyarakat, sementara titik api yang berada diwilayah MUBA dan OKI berada dilahan gambut. Api sering kali muncul kembali dari dasar gambut”, Ungkapnya.