Halosumsel.com-

Jumlah Titik api di wilayah Sumsel terpantau semakin bertambah banyak setiap harinya. Berdasarkan pantauan satelit Aqua/Terra Modis pada beberapa waktu lalu terpantau 93 titik api, sementara berdasarkan pantauan satelit NOAA18 10 titik api berada di Sumsel.

Meningkatnya jumlah titik api tidak serta merta membuat keadaan menjadi panik. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Yulizar Dinoto mengatakan, hingga saat ini kondisi tanggap titik api dan bencana kabut asap masih berstatus siaga darurat bencana.

“Siaga darurat bencana itu artinya instansi-instansi terkait yang dikomandoi BPBD masih fokus dalam tindakan pencegahan. Titik-titik api yang sempat kemarin meningkat itu kebanyakan di daerah tambah mineral batubara dan memang itu adalah pembakaran batubara. Itu juga terhitung menjadi hotspot oleh satelit,” tuturnya usai Rapat Koordinasi Kesiapan Pencegahan Kebakaran Hutan dan Latihan Manggala Agni 2015

Oleh Satelit NOAA18, terpantau satu titik api masing-masing di Kabupaten Muaraenim, Muratara, Ogan Ilir, PALI, dan Kota Prabumulih. Lima titik api terpantau di Kabupaten Musi Banyuasin.

Sedangkan berdasarkan pantauan satelit Modis, satu terpantau di Kabupaten OKU, dua di Muratara, tiga di PALI, empat hotspot di Empat Lawang, Lima di Banyuasin, Muaraenim, OI, dan OKU Timur, delapan di Musirawas, 15 di OKI, dan terbanyak 40 titik api di Musi Banyuasin.

Kecamatan Sungai Lilin dan Bayung Lincir yang banyak terpantau penyumbang terbanyak titik api di Muba.

“Kami pun telah menindaklanjuti perpres (Peraturan Presiden-red) nomor 16 tahun 2015 tentang perluasan kerja dari Manggala Agni. Nanti, Manggala Agni bukan hanya mengawasi masalah titik api dan kebakaran di kawasan konservasi saja, namun juga di hutan dan lahan umum seluruhnya,” jelas pria yang digadang menjadi cawako Palembang ini

Berdasarkan perpres tersebut, Manggala Agni bekerja dibawah tanggung jawab Dirjen Pengendalian dan Perubahan iklim. Induk teknis kerja Manggala Agni di provinsi tiga tahun kedepan berada di bawah Balai Konservasi dan Sumber Daya Ala (BKSDA).

“Meski kerjanya bertambah, personil Manggala Agni masih tetap, yakni 240 petugas. Untuk sementara selagi melakukan perencanaan dan pengembangan kerja, tugas pokok Manggala Agni dibantu oleh Satgas Penanggulanan Bencana Kebakaran Dinas Kehutanan, Perkebunan, dan BPBD,” tambahnya.

Noto melanjutkan, hingga saat ini, sosialisasi mengenai kebakaran hutan dan lahan kepada masyarakat di seluruh Sumsel dinilai efektif. Masyarakat jadi sadar bahwa pembakaran lahan dan hutan merupakan pelanggaran hukum. Sosialisasi akan terus dilakukan hingga Oktober mendatang.(sofuan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *