Halosumsel.com –

Sumsel ditunjuk menjadi tuan rumah Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-35 Tingkat Nasional, 17-20 Oktober mendatang. Dalam peringatan tersebut, Sumsel khususnya Palembang akan menjadi tempat bersejarah, dimana Hari Anti Kelaparan Indonesia akan diinisiasi di Kota Pempek ini.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumsel Taufik Gunawan mengatakan, Presiden RI Joko Widodo sendiri beserta banyak menteri yang akan hadir. Tak kurang dari 90 duta besar negara sahabat pun akan hadir.

Taufik menjelaskan, Pemprov Sumsel sudah sangat siap untuk mengadakan helatan akbar ini. Jakabaring yang akan menjadi lokasi utama gelaran ini pun sudah mapan dalam menggelar event skala internasional.

“Rangkaian acaranya nanti ada pameran, gelar teknologi, dan yang paling penting adalah inisiasi Hari Anti Kelaparan Nasional ini. Sumsel akan menjadi bagian dari sejarah penting tersebut. Serta yang paling penting adalah, Sumsel sebagai salah satu lumbung pangan nasional, harus terus memiliki semangat kedaulatan dan kemandirian pangan untuk menyokong stabilitas nasional,” tuturnya usai Rapat Pleno Persiapan Hari Pangan Sedunia ke-35 Tingkat Nasional di Ruang Rapat Bina Praja

Taufik mengungkapkan, dana yang dibutuhkan untuk gelaran empat hari ini dianggarkan dana Rp 4,5 miliar. Sebanyak Rp2,9 berasal dari APBD, dan Rp1,5 miliar dari APBN.

Pihaknya pun menyiapkan 400 stand, yang pesertanya akan diisi oleh pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota seluruh indonesia, beserta BUMN dan BUMD di bidang pertanian.

“Di gelar teknologi nanti, akan ditampilkan 18 komoditi unggulan Indonesia khususnya Sumsel dengan 80 varietas yang berbeda-beda. Disini kita bisa saling bertukar komoditas dan informasi akan diversifikasi pangan kita pun berjalan lancar,” lanjutnya.

Juga akan ada tur ke daerah peternakan dan pertanian di Sumsel. Rencananya, para tamu undangan. Akan dibawa ke Rambutan dan Sembawa yang menjadi sentra peternakan kerbau rawa di Sumsel.

“Pastinya Sumsel bisa bangga menyelenggarakan event besar ini dalam bidang pangan apalagi Sumsel sebagai daerah agraris dengan sektor pertanian yang cukup baik,” kata dia.

Direktur Direktorat Jenderal Bun Kementerian Pertanian Budi Haryono mengatakan, dalam rapat telah menindaklanjuti kesiapan masing-masing bidang. Setiap bidang harus diselaraskan agar kegiatan nanti berjalan dengan lancar. Pihaknya pun telah melakukan pengecekan lokasi ke Jakabaring Sport City (JSC) tempat diselenggarakannya acara.

Pihaknya pun berusaha agar inisiasi Hari Anti Kelaparan Nasional bisa berjalan dengan lancar. “Kita harus mandiri dalam kedaulatan pangan dengan melawan kelaparan. Kita harus konsen agar Indonesia bisa mencapai zero hunger,” tuturnya.

Efek khusus dicanangkannya Hari Anti Kelaparan Nasional di Sumsel adalah akan berdampaknya pada pengembangan dan pemberdayaan petani.

Sementara itu Sekretaris Daerah Sumsel Mukti Sulaiman berujar, dengan diadakannya kegiatan ini di Sumsel akan mendukung intensifikasi, diversifikasi, sarana-prasaranan ketahanan pangan. Industrialisasi pangan pun bisa lebih berkembang dengan konsen yang lebih tajam kepada ketahanan pangan itu sendiri.

“Kegiatan ini pun bisa jadi pemacu pembanngunan pertanian di Sumsel. Salah satu komoditi pangan Sumsel yang unggul adalah beras. Kita akan meningkatkan produksi gabang giling kita dari 1,4 juta ton tahun lalu, menjadi 2,4 juta ton tahun ini,” tandasnya. (sofuan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *