Asahan, Halosumsel.com – Pada  beberapa desa di Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan kehadiran warga pemilih pada Pilkada Serentak Tahun 2024 ini tampak kurang antusias. Pada hal Pilkada kali ini adalah momen penting untuk mengikuti kontestasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Asahan serta Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Rabu (27/11).

 

Contohnya seperti situasi yang ada di wilayah Desa Persatuan, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan. Pantauan wartawan meski hari sudah merangkak siang mendekati pukul 13.00 Wib namun di sejumlah TPS masih terlihat sepi. Sejumlah TPS di desa ini yang dipantau awak media pun tampak lengang. Kursi yang disediakan panitia Pilbub Asahan dan Pilgub Sumut tampak kosong melompong, kecuali hanya anggota KPPS dan para saksi dari pasangan calon.

 

Sesuai pantauan awak media, di Desa Persatuan pada pukul 12.00 WIB sejumlah TPS masih tampak sepi. Keterangan yang diperoleh di TPS 1 jumlah DPT 337 pemilih yang datang untuk menyalurkan hak suaranya masih sekitar 142 orang.Demikian juga di TPS 2 jumlah DPT 261 orang yang hadir ke TPS hanya sekitar 90 orang. Kemudian di TPS 3 dari jumlah DPT 226 yang hadir baru sekitar 80 orang, dan di TPS 4 dari jumlah DPT 459 orang hadir sekitar 187 orang.

“ (Walau ) Sudah hampir jam satu (jam 13.00 wib-red) dari jumlah total DPT belum ada separuh pun yang hadir nyoblos bang. Mungkin faktor cuaca mendung serta gerimis sejak pagi jadi warga enggan datang ke TPS”, kata salah anggota KPPS kepada wartawan.

Sementara itu Kepala Desa Persatuan Suganda yang dikonfirmasi wartawan juga membenarkan tingkat kehadiran Pilkada tahun ini dirasanya kurang bila dibanding Pileg dan Pilpres maupun Pilkada lalu.
“Saya juga sudah cek jam dua belas tadi baru 900 orang yang datang ke TPS, sedangkan jumlah DPT sebanyak 2500 orang, belum ada separuhnya,” ujar Kades Suganda.

Menurut Kades Sugandi, banyak faktor lain penyebab warga tidak hadir ke TPS pada Pilbub kali ini, antara lain pertama tidak ada lawan pasangan calon (kotak kosong), kedua semerawutnya surat undangan nyoblos pindah ke TPS lain yang jaraknya lebih jauh, ketiga tidak adanya “siraman”, walau Kades Sugandia tidak bersedia menjelaskan apa yang dia maksud dengan kata “siraman”.

“Baru kali ini Pilkada lawan kotak kosong, kalau ada lawan kan banyak tim suksesnya bisa saling untuk meng-ayo-ayo-kan agar pemilih bergairah untuk datang ke TPS”. ujar Suganda mengakhiri penyampaiannya..

Benigno Akuindo