Halosumsel.com – Setelah sekian lama diundur, akhirnya program kebangaan Sumatera Selatan kuliah gratis ditentukan waktu launchingnya. Hal itu diungkapkan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, kemarin.
Program kuliah gratis akan dilaunching pada 22 Agustus 2015 mendatang di Palembang Sport and Convention Center (PSCC). “Sudah dipastikan. Tidak ada kendala selama ini, hanya waktunya saja kemarin yang belum tepat,” ujarnya.
Setelah dilaunching, maka secara otomatis maka program kuliah gratis akan bisa langsung direalisasikan. Pemprov Sumsel saat ini sedang melakukan kesiapan untuk acara launching tersebut.
“Kita ingin agar masyarakat Sumsel tidak hanya mendapat sekolah gratis, namun juga pendidikan hingga sekolah tinggi,” ungkap Alex. Namun tidak semua masyarakat Sumsel akan menikmati fasilitas tersebut, melainkan hanya bagi masyarakat yang berasal dari orang tidak mampu.
Syaratnya, memiliki keyakinan dan prestasi untuk bisa melanjutkan pendidikannya ke tingkat sarjana. “Hanya bagi yang berkemauan. Tentunya syaratnya benar-benar harus dipenuhi,” cetus Alex.
Ditambahkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Drs Widodo, program kuliah gratis sudah selesai persiapannya. Hanya tinggal dilaunching oleh Gubernur Sumsel.
“Kita gunakan dana APBD Sumsel sekitar Rp30-50 miliar untuk satu semesternya. Satu tahun ada sekitar 2.000 mahasiswa yang akan menerima program ini,” ungkap Widodo.
Ia memastikan waktu launching tidak akan diundur lagi. Launching akan dilakukan di PSCC, akan hadir Direktur Simolek, Direktur dan Rektor Nanjing University, dan Rektor Unsri yang mewakili Rektor se-Indonesia.
“Akan ada MoU nantinya,” cetus dia. Terkait dengan keberadaan perwakilan dari Nanjing University, Widodo menjelaskan, sebab akan ada sebanyak 20 anak asal Sumsel yang akan dikuliahkan di universitas tersebut.
Mereka akan mendalami ilmu teknik tentang pembangunan monorel di Sumsel. Lalu bagaimana dengan calon mahasiswa yang lain?
Widodo menuturkan, pihaknya bekerjasama dengan universitas dan perguruan tinggi di Sumsel untuk itu. Namun hanya diperuntukkan untuk universitas yang jurusannya sesuai dengan kebutuhan bagi Sumsel.
Yang paling dicari yakni jurusan teknik. Baik teknik kontruksi, pangan, perikanan dan sebagainya. “Ini yang sebagian besar kita utamakan. Selain ini juga dibutuhkan untuk jurusan guru dan tenaga kesehatan,” beber dia.
Tenaga kesehatan dibutuhkan sebab di Sumsel akan dibangun rumah sakit pratama yang berada ditiap kecamatan. Hal itu akan membutuhkan tenaga medis yang banyak, sementara di Sumsel masih minim.
“Tapi ada kemungkinan kita akan kuliahkan anak kita ke universitas diluar Sumsel. Ini sesuai dengan jurusan yang dicari,” kata dia.
Agar tidak salah sasaran, kata Widodo, pihaknya akan bekerjasama dengan universitas atau perguruan tinggi agar benar-benar selektif. Selain itu juga mengajak inspektorat dan media massa untuk sama-sama mengawasi agar tidak salah sasaran.
“Tahun ini kita langsung realisasi. Kita kucurkan dana APBD yang besar tapi tidak dibagi rata per mahasiswa. Hanya uang tunggal, setiap jurusan tidak sama. Tapi maksimal kita upayakan dana hanya sebesar Rp50 miliar,” terang dia.
Pihaknya berharap dukungan masyarakat Sumsel atas program tersebut. Sebab, program ini sangat baik, agar sumber daya manusia di Sumsel bisa membuat perubahan bagi perkembangan Sumsel kedepannya. (Ani)