Halosumsel.com–
Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H Alex Noerdin meresmikan dua Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) berbasis limbah cair yang berkapasitas total sebesar 4 megawatt di Desa Surya Adi Kecamatan Mesuji Kabupaten Ogan Ilir (OKi) dari PT. Sampoerna Argo Tbk.
Biogas merupakan jenis energi terbarukan yang tepat untuk penyedian listrik untuk masa depan dan akan meningkatkan ketahanan energi nasional sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca. Pemanfaatan limbah cair sawit melalui PLTBg menjadi solusi bagi daerah-daerah sekitar perkebunan yang saat ini masih belum mendapat akses listrik PLN yang berkecukupan.
“Dengan adanya tambahan energi PLTBg dari PT. Samporna Argo Tbk dapat berdampak positif bagi masyarakat di sekitar”. Ucap Gubernur Sumsel H Alex Noerdin saat sambutan dalam Peresmian PLTBg di Lapangan Pabrik Kelapa Sawit, Desa Surya Adi Kec. Mesuji Kab. OKI. Kamis (17/12).
Lanjut Gubernur Sumsel Alex Noerdin, bukan hanya berdampak baik bagi masyarakat, akan tetapi ini langkah yang sangat luar biasa sekali. Serta manfaatnya besar dari satu pabrik dapat tiga manfaat seperti listrik, gas rumah tangga dan air minum. “Dengan diresmikan dua PLTBg ini masyarakat merasa nyaman”. Ujar Alex
Sementara, Presiden Direktur PT. Sampoerna Argo Tbk Ekadharmajanto Kasih dalam sambutannya, seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki target 23% energi terbarukan dalam baruan energi nasional akan dicapai pada tahun 2025, untuk itu kami dukung program akeslerasi penggunaan energi terbarukan oleh pemerintah tersebut melalui pengembangan pembangkit biogas di Prov. Sumsel.
Lanjut Ekadharmajanto Kasih, pembangkit biogas perseroan menerapkan teknologi methane capture yang dihasilkan dari aktivitas bakteri pengurai limbah cair dari pabrik kelapa sawit yang kemudian dilakukan sebagai bahan bakar ke unit pembangkit listrik.
“Methane merupakan salah satu energi alternatif sebagai nahan pengganti bahan bakar fosil. Selain itu, Emisi GHG yang dihasilkan oleh kedua pabrik permata bunda dan selapan jaya dapat berkurang sekitar 88% atau 65 juta kg CO2e dalam periode satu tahun”. Tuturnya.
Ekadharmajanto Kasih menjelaskan, pada akhir November yang lalu dua pembangkit biogas perseroan berhasil melayani kebutuhan energi listrik di 20 desa melalui jaringan listrik PLN karena justru sebagian besar dari kapasitas terpasang disediakan untuk masyarakat. “Kami mendukung percepatan program elektrifikasi yang ditargetkan mencapai 100% pada tahun 2019 oleh Pemerintah Indonesia, ini adalah langkah konkrit dari komitmen kami sebagai pelaku energi terbarukan”. Ujarnya
“Saya percaya langkah pertama dapat mendukung pembangunan berkelanjutan dan praktik agribisnis yang ramah lingkungan sesuai dengan program Prov. Sumsel dalam meningkatkan rasio elektrifikasi bagi masyarakat dan menjadikan Prov. Sumsel sebagai lumbung pasokan sawit”. Tandasnya
Pada kesempatan ini dilakukan dengan penandatanganan Batu Prasasti yang langsung di tanda tangani oleh Gubernur Sumsel H Alex Noerdin
(rel)