Halosumsel.com-

Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Suko Basuki mendampingi Pangdam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Iskandar M Sahil, S.E. beserta Bupati Ogan Ilir H. Ir. Mawardi Yahya beserta rombongan bersilahturami dengan Ketua pimpinan Pondok Pesantren Raudhatul Ulum beserta seluruh pengurus dan para santri dan santriwati Pondok Pesantren Raudhatul Ulum, hadir dalam kesempatan tersebut para pejabat Kodam II/Sriwijaya, Dandim 0402/OKI, FKPD Kab. Ogan Ilir dan Ibu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah II Sriwijaya yang dilaksanakan pada Rabu 29/7/2015.

Pada kesempatan tersebut pimpinan pondok pesantren Raudhatul Ulum K.H. Tolat Wafa Ahmad LC menyampaikan pondok pesantren Raudhatul Ulum tertua dan terbesar di Sumatera Selatan merupakan aset Kab. Ogan Ilir juga merupakan aset nasional karena yang belajar di pondok ini bukan saja dari Sumsel tetapi dari seluruh daerah Indonesia.

Tenaga pendidik 240 orang, santrinya ± 2.600 orang dan karyawannya lebih dari 400 orang, mereka berasal dari Sumsel dan dari luar Sumsel. Program pendidikan yang dianut dengan sistem pendidikan 24 jam dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan memadukan kurikulum dari pemerintah dengan kurikulum pondok pesantren sehingga disebut pola pendidikan terpadu. Dengan Semboyan pondok pesantren Raudhatul Ulum yaitu “Terus beramal dan tegak berjuang untuk Indonesia tercinta”.

Selanjutnya Pangdam II/Sriwijaya menyampaikan bahwa santri-santri sekarang ini adalah penerus santri-santri pendahulu yang pernah terlibat dalam pejuang kemerdekaan, semua santri itu berjuang dalam perang merebut kemerdekaan dan sekarang berjuang dalam sumber daya manusia dalam ahlaktul karimah. Saya harap pesantren ini mendidik sumber daya manusia yang berkualitas. Dicontohkan oleh Pangdam II/Sriwijaya mengajak para santri bicara dengan berbahasa Arab berikut artinya dalam bahasa Indonesia.

Pondok pesantren memiliki tanggungjawab yang besar disamping pengelolaan pendidikan kenegaraan, keagamaan harus dikelola dengan yang benar harus diberi nuansa agama dan nuansa kenegaraan dan toleransi tidak boleh egois dan harus bisa bergaul dengan dunia luar dan bekali dengan wawasan kebangsaan karena calon-calon pemimpin bangsa ini ada di pondok ini. Para santri diharapkan dapat mengerti norma hukum negara yang berlaku. Batasi diri kita untuk dapat mempelajari hal-hal yang positif dan menjauhi hal-hal yang negatif.

Pangdam II/Sriwijaya memberikan bingkisan seperangkat olah raga dan cinderamata kepada Ketua pondok pesantren Raudhatul Ulum dan begitu pula Ketua pondok pesantren Raudhatul Ulum memberikan cinderamata kepada Pangdam II/Sriwijaya.

(Sofuan)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *