Palembang, Halosumsel- Untuk pertama kalinya di Sumsel, Direktorat Reserse Polda Sumsel berhasil mengungkap narkoba sintetis jenis cair di dua lokasi yang berbeda.
Narkoba sintetis cair atau yang sering disebut narkoba sinte merupakan sindikat pembuatan home industri sebelumnya sudah pernah diungkap oleh Direktorat Narkoba Bareskrim Polri.
Dalam pengungkapan kasus sintetis ini, dua orang tersangka berhasil diamankan yaitu Aji Hamzah dan Febru Duatu Akbar yang diamankan didua lokasi yang berbeda pada Rabu 26 Februari 2025 yang lalu.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel AKBP Harissandi didampingi Plt Kasubbid Penmas Kompol menang,SH saat mengadakan pers rilis di depan halaman Direktorat Narkoba Polda Sumsel, Kamis (20/3/2025)
Harisandi juga mengatakan bahwa Penangkapan dua tersangka ada didua TKP berbeda, yaitu di perumahan Kelapa Gading KM 9 Kelurahan Karya Baru Alang alang Lebar Palembang yang dijadikan tempat pengiriman bahan baku secara online, kemudian di salah satu bedeng di Jalan HBR Motik Blok A 25A Kelurahan Karya Baru Kecamatan Alang alang Lebar Palembang yang digunakan kedua tersangka untuk memproduksi narkoba jenis sintetis.
“kedua tersangka lalu memasak bahan baku yang telah dipesan kemudian hasil dari masakan tersebut ada yang berbentuk liquid yang biasa dipakai orang ngevape, dan ada yang berbentuk cair yang disemprotkan ke tembakau ataupun rokok yang biasa dihisap”, ungkapnya.
Lebih lanjut Harisandi menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan Laboratorium, barang bukti 873 mililiter narkoba sintetis cair yang berhasil diamankan dari tangan kedua tersangka termasuk narkotika golongan 1.
“Narkoba jenis sintetis cair ini dipasarkan ke kalangan pelajar dan mahasiswa melalui online dengan harga jual satu juta untuk 10 mililiter narkoba sintetis, 2 juta untuk yang 20 mililiter dan 5 juta untuk yang berukuran 50 mililiter”, paparnya.
Tersangka Aji Hamzah, dihadapan polisi, mengaku bahwa dirinya belajar membuat sabu sinte tersebut dari seseorang yang berada di Jakarta via DM Instagram sekitar satu bulan setengah yang lalu.
“Kebanyakan pembelinya kalangan pelajar dan mahasiswa. Saya beli bahan bakunya 50 gramnya seharga 80 juta dengan keuntungan 20 juta an,”ungkapnya. (DM).