*Dalam Kurun Waktu Tiga Bulan
*Jadi Bahan Evaluasi ke PLN Wilayah

Halosumsel.com – Wakil Ketua 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lahat, Drs Farhan Berza MM MBA menegaskan, bahwasanya hasil dari rapat dengar pendapat (RDP) yang dilaksanakan dengan mitra kerja dalam hal ini, PT PLN Rayon Lembayung maupun Cabang Lahat, maka, kedepan pihaknya bakal mengumumkan kinerja dari mereka selama satu tahun ini.
“Nanti akan kita undang kembali PLN Rayon Lembayung maaupun Cabang Lahat, guna mendengarkan sejauhmana progress mereka dilapangan berkaitan dengan pelayanan terhadap masyarakat,” katanya, ditemui, di ruang kerjanya, Rabu (16/12).
Ia menyebutkan, DPRD Kabupaten Lahat memberikan deadline (batas waktu) kepada PLN dalam kurun tiga bulan kedepan, di 22 kecamatan, apabila tidak membuahkan hasil, maka, akan bawa hasil evaluasi tersebut ke PT PLN Wilayah di Palembang.
“Sejauh ini, pelayanan  mereka begitu jelek sekali, terkadang byarpet (mati lampu, red) secara tiba-tiba, sehingga membuat masyarakat resah, belum lagi barang-barang elektronik lambat laun rusak,” ungkap politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini.
Ia menambahkan, apabila dikaitan dengan undang-undang (UU) perlindungan lembaga konsumen, maka, pelanggan dapat menuntut kepada PT PLN atas kerusakan barang elektronik disebabkan pemadaman secara mendadak.
“Untuk itulah, kami meminta kepada jajaran PT PLN Lahat untuk berbenah diri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, jangan terlambat bayar langsung putus, akan tetapi, sedikitpun tidak ada disuguhkan oleh PLN,” ungkap Farhan lugas.
Farhan menyebutkan, ketika dilakukan RDP, pihak PT PLN meminta dukungan kepada DPRD maupun unsur tripika dalam membantu menebang pohon-pohon yang menganggu aliran kabel listrik.
“Adanya gangguan di wilayah terdapat perpohonan, sehingga sedikit saja tersentuh kabel listrik rentan sekali terjadinya pemadaman lampu. Dan unsur tripika pun siap memberikan bantuan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, terutama sekali, ketika ada kejadian konsleting trafo di Gedung Kesenian belum lama ini, yang menyebabkan keluarnya percikan api, malahan yang dahulu datang adalah pemadam kebakaran sebanyak tiga unit.
“Sedangkan pihak PLN Gangguan belum kunjung datang, hal-hal seperti inilah yang perlu diperhatikan dengan seksama, sehingga masyarakat tidak menjadi marah, lebih penting lagi, walau bagaimanapun kondisinya, petugas tetap mengenakan seragam atribut lengkap, agar masyarakat mudah mengenalinya,” tukas Farhan. (Ism).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *