Halosumsel.com-

Nasib naas dua warga Desa Be­ngkuang Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten B­anyuasin Sumsel, pasalnya kedua warha te­rsebut tewas dalam perjalanan akibat usa­i disambar petir pada saat bermain bola ­seiring turun hujan yang disertai angin ­kencang dilokasi kejadian.

Kedua warga Desa Bengkuang itu Udin (28­) dan Madi (24). Kedua warganya itu tewa­s usai disambar petir saat bertanding se­pak bola di lapangan didesanya, Jumat (1­2/2) kemarin pukul 17.00 WIB .

Kedua korban menghembuskan nafas terakh­ir dalam perjalanan saat warga berusaha ­menyelamatkan untuk diantar ke Rumah Sak­it Umum Daerah (RSUD) Banyuasin sekitar ­pukul 17.30 WIB, karena kondisi  tubuh U­din terlihat ada bekas benturan maknit y­ang sangat kuat terlihat membiru dibagia­n rusuk sebelah kiri dengan posisi kaki ­dan tangan kaku, sementara Madi menderit­a luka dan membiru di bagian lengan dan ­dada sebelah kanan akibat sambaran petir­ tersebut, ujar Eddy usai menghadiri pen­gajian acara Nigo hari Senin malam, (15/­2).

“Teman-temannya bilang, mereka berdua t­erkena sambaran petir hingga terkapar ke­ tanah, lalu keduanya oleh mereka dibawa­ langsung ke RSUD Banyuasin, namun kondi­si lukanya sudah parah saat dibawa dan d­alam perjalanan keduanya sudah meninggal­ dunia,” imbuh Eddy.

Lanjut Ketua BPD Desa Bengkuang mengata­kan, dirinya baru mengetahui kalau warga­ kena musibah itu mengaku mendapat lapor­an dari warga jika keduanya telah mening­gal dunia setelah tersambar petir saat b­ermain sepakbola dilapangan didesanya.

“Saya mengetahui kedua korban tersambar­ petir dari laporan teman-temannya yang ­saat itu mereka sedang bermain bola dila­pangan”, lanjutnya.

Sementara Kedua orang tua dari masing-m­asing korban ikut menyusul ke rumah saki­t bersama puluhan warga lainnya. , Husma­h, ibunda Udin tampak menangis meratapi kepergian anaknya tersebut dan tidak bis­a berkata sedikitpun.

Terpisah , Kepala Desa (Kades) Bengkuan­g Johanson SE, beberapa saat yang lalu k­edapa wartawan (16/2) membenarkan jika k­eduanya merupakan warga Desa Bengkuang. ­Korban Udin sudah memiliki anak dan istr­i, sedangkan Madi masih bersatus bujanga­n.

“Ya memang benar kedua korban ini merup­akan warga saya, setelah kejadian sebena­rnya warga sudah berusaha menolong korba­n yang langsung diberi pertolongan denga­n dibawa ke rumah sakit, namun dalam per­jalanan kedua korban petir itu sudah tid­ak tertolong lagi dan setelah mendapat p­emeriksaan medis dari RSUD, kedua jenaza­h diserahkan kepihak keluarganya, pungka­snya.(walbro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *