MURATARA, Halosumsel – Adat, Budaya yang dipertahankan Umat Hindu Bali di Sumsel paatut diapresiasi, di tengah derasnya masuk budaya global namun kemurnian adat orang bali tidak pernah luntur oleh keadaan.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru ketika menyampaikan sambutan saat menghadiri Dharma Santhi (Silaturahmi Upacara Ngenteg Linggih) di Pura Agung Khayangan Tunggal Musi Rawas Utara, Blok E Kelurahan Karya Makmur Kecamatan Nibung, Rabu (20/11).
“Tak hanya bangga, saya acungi jempol warga disini telah mempertahankan kearifan lokal. Kita boleh modern tapi adat dan budaya yang telah diwarisi oleh para leluhur tidak boleh rusak oleh adanya modernisasi,” tegas Herman Deru.
Dia menyebut kehormatan kadang kali terletak pada bagaimana menjaga dan melestarikan budaya dan adat istiadat. Sebagaimana warga Pulau Bali yang saat ini tetap dikenal oleh dunia sebagai daerah yang memiliki daya tarik dalam seni dan budaya yang tetap terjaga dan lestari.
” Seperti kita lihat saudara-saudara kita di Pulau Dewata (Bali). Meskipun banyak tamu asing dari luar Negeri yang datang tapi tidak membuat adat dan agama mereka rusak. Bahkan semua kebudayaan masih bertahan dengan menganut agama masing-masing, Hal itu juga mereka manfaatkan untuk dapat menjadi pendapatan asli daerah yang luar biasa,” tambahnya.
Lebih lanjut dia mengharapkan Kabupaten Muratara dapat membuat Desa Wisata yang tetap mempertahankan kearifan lokal.
“Desa dengan komunitas warga Rawas mempertahakan adat Rawas. Begitu pula orang Bali dan adat Rupit. Kenapa saya bicara ini karena godaan rusaknya budaya lokal sangat gencar hal itu disebabkan kemajuan teknologi melalui internet,” imbuhnya.
Sementara Bupati Kabupaten Muratara Syarif Hidayat diksempatan ini mengucapkan terima kasih atas kehadiran Gubernur dan Ketua TP PKK Hj. Febrita Lustia.
“Kami ucapkan terima kasih kepada pak gubernur dan ibu hadir disini. Kita tau pak gubernur kita ini adalah pemimpin yang merakyat oleh sebab itu beliau hadir langsung kesini sekaligus dapat bersilaturhami dengan kita,”ucapnya sembari menyebut saat ini Kabupaten Muratara sedang membangun tahun 2019 fokus bidang infrastruktur baik jalan maupun jembatan.
Dilain pihak Panita Dharma Santhi (Silaturahmi Upacara Ngenteg Linggih), Nyoman Plan mengatakan, Ngenteg Linggih merupkan upacara penobatan/mesthanakan Sang Hyang Widhi dengan segala manisfestasinya pada palinggih atau bangunan suci yang dibangun, sehingga beliau berkenan kembali setiap saat terutama manakala dilangsungkan segala kegiatan upacara di Pura yang bersangkutan. (ril humas)