Dijelaskan Belman rumah singgah di Panti Sosial Bina Daksa ini tengah dipersiapkan untuk para korban kabut asap.Ruangan yang dapat menampung hingga 300 orang ini akan difungsikan untuk para korban asap yang akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
Lanjut Belman ” Ruangan kosong yang sebelumnya ruangan olahraga ini kita fungsikan sementara untuk para korban asap yang akan diisi dengan berbagai perlengkapan seperti karpet, ac, tabung oksigen dan lainnya,” jelasnya
Belman menambahkan ruangan yang ada di Panti Sosial Bina Daksa sebagai rumah singgah nanti akan dilengkapi Ac atau pendingin ruangan, tabung oksigen, mobil ambulance dan juga para tenaga medis serta dokter yang disiagakan.
“Untuk di asrama haji pun, kita juga memiliki fasilitas yang sama akan tetapi bedanya di Asrama Haji kita siapkan dua hingga kamar khusus untuk emergency,” jelasnya.
Untuk asrama haji ini yang akan ditempatkan di Aula Asrama haji memiliki kapasitas 500 orang.
Tak hanya itu, dari Kementrian Sosial RI pun juga akan mengirimkan tenaga trauma telling yang akan dikirimkan ke titik evakuasi atau rumah singgah ini untuk memberikan pencerahan dan hiburan bagi korban bencana.
” Nantinya, dalam minggu ini tim trauma telling ini akan datang ke Sumsel yang dikirim langsung oleh Kemensos,” bebernya
Tak hanya itu, Kemensos juga kan mengirimkan semacam alat untuk pernafasan seperti masker yakni furifier yang mampu menyedot kotoran yang merupakan alat dari salah satu pakar kampus ITB yang dinilai tempat membantu korban asap.
Ditambahkanya,”untuk titik lokasi rumaj singgah di Palembang ini dapat dipakai untuk siapa saja yang ada di kota Palembang.
Untuk titik pengungsian atau rumah singgah ini pihaknya membuat di beberapa titik selain di Palembang yakni di OKI dan OI.
” Untuk di kabupaten OI dan OKI kita telah koordinasi dengan pemerintah setempat untuk menyiapkan ini,” ujarnya.
Seperti di OKI ada tiga titik rumah singgah yakni diantaranya di Cengal sedangkan untuk Ogan Ilir juga terdapat tiga titik yakni salah satunya di rumah dinas Bupati.
” Total di Sumsel hingga saat ini untuk rumah singgah yakni delapan titik,” tegasnya.
Pihaknya enggan menyebutkan berapa besar dana yang dianggarkan khusus untuk melalukan evakuasi atau rumah singgah ini.
Sementara itu, Komandan Satgas Danrem 044 Gapo Kolonel Inf Tri Winarno mengatakan terkait titik untuk evakuasi pihaknya telah merapatkan untuk membuat titik evakuasi yang saat ini baru ada di OI, OKI dan Palembang.
” Kita telah koordinasi menindaklanjuti keputusan Presiden untuk membuat tempat evakuasi,” ungkapnya.
Danrem mengatakan dengan adanya titik evakuasi atau rumah singgah ini dapat dimanfaatkan warga yang terpapar kabut asap untuk mendapatkan udara yang setidaknya lebih baik dan sehat.
Lanjutnya, pihaknya pun terus berupaya untuk memadamkan titik api dengan berbagai upaya walaupun saat ini bantuan pesawat dari Australia, Malaysia dan Singapore telah berhenti.
” Saat ini hanya tinggal pesawat Rusia Beriev BE 200 yang disewa untuk memadamkan titik api di Sumsel yang kita tempatkan di Pangkal Pinang, ” ungkap dia.
Try mengatakan untuk menilai hasil kinerja pesawat Rusia Beriev BE 200 ini belum dapat dinilai karena pihaknya belum dapat mengevalusi.
” Pagi kita briefing, dan sore lakukan evaluasi dan untuk BE 200 ini juga kita terus koordinasi dari sini (Palembang,red) walaupun pwsawat berada di Pangkal Pinang, ” jelasnya.
Ia mengatakan selain Beriev BE 200 yang memiliki kapasitas 12000 liter ini pun hingga saat ini masih fokus memadamkan titik api di OKI tepatnya di Air Sugihan.
” Selain Beriev BE 200 ini kita juga menempatkan dua air tractor di Pangkal Pinang, ” tandasnya ( Sofuan)