Asahan, Halosumsel.com – Di Desa Rahuning II, Kecamatan Rahuning, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di Dusun III Kampung Poncol terdapat situs yang sejak berpuluh-puluh tahun lalu oleh dipercayai sebagai tempat keramat yang dinamai Pancur Raja. Selain memiliki pesona keindahan alam Pancur Raja dulunya seringkali dijadikan sebagai objek wisata budaya dan bernuansa klenik.

Perjalanan lokasi Pancur Raja dengan Jalinsum (Jalan Lintas Sumatera) Rantau Prapat-Medan dari Simpang Mak Inang dapat dilalui dengan mudah baik kenderaan bermotor roda dua maupun empat yang jaraknya hanya lebih kurang satu kilo meter. Mendengar Pancur Raja orang berasumsi tempat itu merupakan bekas pemandian Raja.

Sebenarnya, Pancur Raja merupakan sebuah Pohon Kayu Raja yang di bawahnya terdapat pancuran yang airnya jatuh ke bawah, kemudian mengalir ke anak sungai hingga sungai Asahan, tutur Amansyahrul alias Anden (72), warga Dusin III Desa Rahuning II kepada awak media Senin (02/09/2024).

Sementara Jumian, seorang warga setempat dan mantan karyawan PTPN UV Pulu Raja itu juga mengaku pernah suatu ketika ia sedang membersihkan lokasi Pancur Raja tiba-tiba dihampiri seorang wanita muda dari desa lain yang minta dicarikan jodoh.
: Kek saya tolong dicarikan jodoh napa kek” kata  Jumuian menirukan ucapan wanita tersebut. Jumiah saat itu menyarankan, apa yang menjadi niatmu coba mandi di air sumur yang biasa digunakan nek Nyai melakukan ritual.
“Eh enggak nyangka berselang dua bulan kemudian dia datang lagi menemui Jumian untuk menyampaikan ucapan terimakasih karena dirinya sudah mendapatkan jodoh,” cetus Jumian.

Kejadian lain yang Jumian alami, ketika sedang membersihkan kebun kelapa sawit di Pancur Raja milik majikannya Erwin, ia melihat ribuan anak ular sedang berkumpul dan seekor lipan sebesar pelepah sawit sedang berjalan. Tetapi ketika dilihatnya kembali bersama anaknya, ular maupun lipan tersebut sudah raib.

Jumian, kakek dengan 16 cucu ini kepada awak media menyampaikan cerita yang sedikit lebih lengkap. Lelaki berusia 98 tahun ini menguraikan, Pancur Raja merupakan sebuah tempat yang dipercaya masyarakat sebagai situs keramat. Dulunya lokasi itu pernah dijaga oleh seorang kuncen (juru kunci) bernama Nyai Sumirah.

Selain dikenal sebagai abdi dalem di jamannya, Nyai Sumirah yang cantik dan sangat bahenol itu dulunya merupakan selir atau gundik perwira Belanda. Nyai yang bertubuh semampai dengan bokong besar itu juga oleh penduduk setempat dipercaya memiliki kekuatan mistis yang bisa menghubungkan dunia manusia dengan dimensi semesta lainnya, alias alam gaib.

Namun, setelah Nyai Sumirah meninggal dunia posisi kuncen digantikan oleh orang lain, tetapi tidak bertahan lama dan juga akhirnta meninggal dunia. Sejak saat itu lokasi yang sarat dengan nuansa mistis dan dikeramatkan itu tidak pernah lagi memiliki Kuncen. Seiring waktu lokasi Pancur Raja pun berangsur sunyi karena hampir tidak ada lagi orang yang peduli untuk sekadar mengurusnya…..”,tutur Julian dengan suara pelan.

Sejak Pancur Raja, lokasi yang dikeramatkan oleh penduduk setempat itu tidak memiliki kuncen lagi, lokasinya jadi kumuh dan tidak terawat bahkan suasananya terkesan angker. Walau begitu terkadang masih ada juga satu dua orang yang datang, tetapi hanya ingin mencari keberuntungan dengan meminta nomor togel atau ada juga yang datang guna membayar nazarnya bila cita-ditanya jadi terkabul.

Benigno Akuindo