Halosumsel.com-
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan rombongan tiba di Bandar Udara Sultan Badarudin II Palembang, dalam rangkaian kunjungan kerja, Minggu (6/9).
Di Palembang Presiden Jokowi meninjau pembangunan jalan tol Trans Sumatera dan untuk memastikan penanganan kebakaran hutan di beberapa titik panas.
sesuai jadwal, Presiden meninjau lokasi kebakaran hutan di Desa Pinang Raya, Kecamatan Pademaran, dan Desa Sungai Batas, Kecamatan Pangkalan Laban yang berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi akan didampingi Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Badrodin Haiti, Kepala KSP Teten Masduki, Kepala BNPB Syamsul Maarif, dan Sekretraris Jenderal Kementerian LH dan Kehutanan Bambang Hendryono.
Setibanya di bandara Presiden langsung mengadakan rapat di ruang VVIP Dengan Gubernur Sumsel Alex Noerdin para Bupati se Sumsel membahas permasalahan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumsel
Ketika dikonfirmasi rapat yang dibahas dengan singkat Jokowidodo mengatakan, Kita bahas mengenai asap, untuk itu kita perlu terjun langsung kelapangan, ayo kita ke lapangan, ” tegasnya
Berdasarkan data BNPB, titik api kebakaran hutan yang terjadi saat ini terdapat di wilayah Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Sementara itu Warga Palembang mengeluhkan pemerintah yang tidak tegas menangkap siapa saja pelaku pembakaran lahan yang diduga dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, bahkan ada dugaan dilakukan oleh oknum perusahaan perkebunan.
Meski kabut asap sudah terjadi setiap tahun dan berdampak terhadap kesehatan manusia, namun belum ada pelaku yang ditangkap dan dihukum secara maksimal, kalaupun ada itu hanyalah pelaku kelas kacangan sedangkan yang melakukan pembakaran besar-besaran tidak tersentuh.
Salah seorang warga di Palembang, Muhammad Sobirin mengatakan kalau ini terus menerus terjadi berjalan dalam waktu lama maka bisa dipastikan akan semakin banyak masyarakat palembang menjadi korban akibat kabut asap tersebut.
Sobirin menambahkan target pemerintah jauh sebelumnya bahwa Sumatera Selatan 2015 zero asap tak bisa terbukti, bahkan tahun ini kabut asap yang terjadi adalah yang terburuk dalam waktu beberapa tahun terakhir.
“Ya kita selaku masyarakat hanya berharap pemerintah serius menanggulangi kabut asap tersebut, dan menangkap pelaku pembakaran, kalau dibiarkan terus menerus tentu akan semakin banyak orang yang mengalami gannguan pernafasan” kata Sobirin
Titik api yang mengakibatkan kabut asap di Sumsel berasal dari kebakaran lahan di kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin dan Kabupaten Muara Enim. ( Sofuan)