Halosumsel.com – Perum Bulog Divre Sumsel Babel saat Ramadan ini telah menyiapkan stok guna menerima permintaan operasi pasar dari pemerintah kabupaten/kota. Termasuk juga permintaan penyaluran jatah beras miskin (raskin) bagi warga tak mampu.
“Stok sudah kami siapkan, tinggal menunggu permintaan pemerintah daerah guna penyalurannya,” ujar Kepala Perum Bulog Divre Sumsel Babel Miftahul Adha.
Dijelaskan Miftahul, Bulog tak berani menggelar operasi pasar jika tak ada pemerintaan dari pemerintah daerah. Meskipun diprediksi memasuki pertengahan ramadhan ini harga beras di pasar bisa berubah sewaktu-waktu dan warga tak mampu sudah menunggu adanya subsidi akibat fluktuasi berbagai komoditas.
Diakuinya, belum masuknya pengajuan operasi pasar atau pun penyaluran raskin dari pemerintah daerah pertengahan Ramadan ini bisa disebabkan sejumlah hal. Yakni, harga di pasar cenderung stabil untuk beras atau belum ada tanda-tanda perubahan mencolok.
“Kita sudah lama lakukan operasi pasar. Tapi kita hentikan, karena harga beras stabil,” terangnya.
Lalu, soal profil warga tak mampu penerima raskin karena data survei BPS (Badan Pusat Statistik) belum keluar. Sampai saat ini, kata Miftah, pihaknya masih mengacu data terakhir yang masih dipegang Perum Bulog Divre Sumsel, yakni ada 419.579 rumah tangga sasaran.
Sementara di Babel ada 41.635 RTS penerima raskin. Kabupaten yang keluarga miskinnya paling banyak menerima jatah itu di Palembang yakni 72.178 RTS, disusul dengan OKI sebanyak 51.068 RTS.
Miftahul menyebutkan, saat ini penyaluran raskin ke kabupaten/kota di Sumsel masih cukup jauh dari total keseluruhan. Tercatat secara keseluruhan di Sumsel baru terealisasi 81,78 persen atau baru mencapai 30.883.763 kg.
Sementara rencana keseluruhan penyaluran raskin di Sumsel ada 37.762.110 kg atau belum tersalurkan sebanyak 6.878.374 kg. Dari 17 kabupaten/kota di Sumsel ada beberapa daerah yang realisasinya masih jauh.
Yakni Muara Enim 68 persen, Ogan Ilir 70 persen, Empat Lawang 72 persen, Banyuasin 75 persen, Musi Banyuasin 76 persen, Prabumulih 78 persen dan Muratara 79 persen.
Selain itu juga ada di 81 persen di PALI, OKU 82 persen, Lubuk Linggau 83 persen, Mura 84 persen, OKU Selatan 84 persen, OKI 85 persen, Pagaralam 88 persen, Lahat 88 persen, OKU Timur 89 persen, dan Palembang 89,6 persen.
“Jika dibanding Babel, Sumsel memang jauh. Di Babel realisasinya mencapai 89 persen secara keseluruhan,” imbuh Miftah.
Agar penyaluran raskin cepat berjalan dan merata ke seluruh kabupaten/kota di Sumsel, pihaknya meminta agar Pemda mempercepat melakukan pembayaran uang tebusan raskin dari masyarakat. Karena sampai saat ini, Perum Bulog Divre Sumsel masih menunggu adanya pembayaran uang tebusan raskin tersebut.