Halosumsel.com– Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H Alex Noerdin mengajak seluruh lapisan masyarakat bersama-sama Pemerintah, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisi Negara Republik Indonesia (POLRI) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Sumsel untuk mengatasi darurat bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang saat ini tengah terjadi di sebagian daerah diwilayah Sumsel. Selain itu, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin juga menghimbau kepada masyarakat agar membuka lahan pertanian tidak menggunakan metode membakar sehingga diharapkan dapat mengurangi sebaran titik api.
Hal ini disampaikan Gubernur H Alex Noerdin saat menghadiri Rapat Paripurna IX DPRD Prov. Sumsel dengan agenda, Tanggapan dan/atau Jawaban Gubernur Sumsel terhadap Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Prov. Sumsel terhadap Raperda Perubahan APBD Prov. Sumsel Tahun Anggaran 2015. Senin (14/9) Ruang Rapat Paripurna DPRD Prov. Sumsel.
Lebih lanjut Gubernur H Alex Noerdin mengatakan, Pemerintah Provinsi Sumsel telah mencanangkan siaga kabut asap sejak 26 Februari 2015 yang lalu, bahkan Presiden Joko Widodo turut datang langsung meninjau lokasi hutan dan lahan yang terbakar.
“Alhamdulilah kedatangan Presiden membawa berkah Sumsel mendapat bantuan 1000 anggota TNI untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di kabupaten MUBA dan OKI, kita harapkan juga dukungan dari DPRD Sumsel dalam mengatasi bencana kabut asap. Ini musibah, ada 15 langkah yang sudah dilakukan sejak awal, tapi masih terbakar juga,” Ujar Alex
Sementara itu, Komandan Satgas siaga darurat bencana asap Danrem 044 Gapo Kolonel Inf Tri Winarno saat menggelar rapat rutin di Posko utama satuan tugas siaga darurat bencana asap mengatakan, Pihaknya akan mengundang seluruh kepala BNPB kabupaten-kota di Sumsel untuk duduk bersama membahas tentang darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan Kamis 17 September mendatang.
” Sebagian besar titik api berada dilahan mineral yang tersebar di berbagai daerah, ini diakibatkan adanya pembukaan lahan pertanian oleh masyarakat, melalui dinas pertanian sudah dilakukan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan membakar, mudah-mudahan beberapa hari kedepan titik api akan berkurang”, Ungkapnya.
Lebih lanjut pihaknya menjelaskan saat ini yang masih menjadi fokus adalah titik api dilahan gambut yang berada di daerah Kabupaten MUBA dan OKI, Dilahan gambut ini api sulit dipadmkan karena api membara hingga dasar gambut yang kedalamanny mencapai 2 meter lebih.
” Upaya penanggulangan juga terus dilakukan baik melalui darat dan udara dengan water bombing, Satgas darat yakni TNI dan Manggala Agni di dua titik Muba dan OKI sudah diterjunkan untuk pemadaman dan pencarian titik api, setelah water bombing satgas darat akan menunggu hingga api benar-benar padam, sementara kelengkapan alat dilapangan sudah cukup karena kita didukung BNPB Pusat”,Terangnya.
Kolonel Inf Tri Winarno menambahkan, Pihaknya juga bekerjasama dengan Badan Meteorology, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sumsel yang terus menganalisa perkiraan keadaan cuaca sesuai dengan fakta karena perkiraan cuaca dilakukan melalui satelit, diperkirakan Tanggal 19 September 2015 akan terjadi hujan gerimis, dan panca roba akan terjadi pada bulan Oktober serta akan terjadi hujan pada pertengahan bulan November sekitar tanggal 20 keatas. “ hari ini 14 September Indikator berhasilnya pelaksanaan penanggulangan kabut asap yaitu Bandara tidak tutup, Anak sekolah tidak libur, Jumlah penderita ISPA tidak meningkat,” Ujarnya. (sofuan)