Halosumsel.com-
Kementerian Pariwisata RI akan segera membangun Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) yang direncanakan diatas lahan kawasan Jakabaring. Peletakan batu pertama atau groundbreaking ditargetkan pada Januari 2015 mendatang.
Direktur STP Bandung Anang Sutono mengatakan, Kementerian Pariwisata RI dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang dikomandoi oleh STP Bandung akan membantu lahirnya pendidikan tinggi pariwisata bertaraf internasional di Palembang.
“Gubernur ingin lokasinya di Jakabaring. Karena di Jakabaring ini lah STP ini akan dilengkapi dengan pendidikan tinggi pariwisata yang berkelas dunia. Disana nanti sudah terbentuk lab-lab praktek mahasiswa,” tutur Anang, Minggu (21/6).
Dalam Undang-undang Perguruan Tinggi, ada beberapa level yakni akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, dan universitas. Menurut kajian dan pengamatan pihak STPB, Kemenpar, dan Bappenas, level pendidikan tinggi pariwisata yang akan dibangun di Palembang adalah politeknik atau sekolah tinggi.
“Namun pernyataan Pak Gub jelas, beliau ingin yang bertaraf internasional, maka dari itu kita bangun Sekolah Tinggi di sini. STPB punya kapabilitas untuk membantu pembangunan STP Palembang,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, STPB sudah dikenal baik di Asia maupun dunia oleh anak organisasi PBB yakni UNWTO. Pembangunan STP Palembang sangat cocok karena Palembang diproyeksikan menjadi hub yang akan menghubungkan antar regional di indonesia bahkan internasional seperti Malaysia, Singapura, dan negara Asia lainnya.
“STP Palembang akan memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif. Jadi designnya gak mau ragu-ragu dengan menggunakan standar internasional,” ujar Anang.
Awalnya, akan ada lima klaster program studi (prodi) yakni, hospitality, destination, event, rekreasi, dan sport. Ia menduga tiga prodi yakni event, sport, dan hospitality yang akan mendominasi diminati di Palembang.
Kurikulum yang akan diterapkan pun berstandar internasional ASEAN, yakni menggunakan kurikulum Asean Common Competence Standard in Tourism Profesional (ACC STP). “Itu digunakan oleh STPB. Kurikulum itulah juga yang membuat STPB disegani di seluruh kawasan Asia dan sudah dikenal secara internasional,” tukasnya.
Kasubdit Pariwisata Bappenas Indra Ni Tua menuturkan, anggaran awal untuk perencanaan dianggarkan Rp20 miliar. Pihaknya masih menunggu Perpres Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk pengesahan draft RKP tersebut.
“Kita ajukan Rp20 miliar untuk perencanaan, pembuatan DED, persiapan kelembagaan, dan penyusunan kelembagaan pendidikan tinggi itu sendiri. Itu semua dari APBN. Anggaran selanjutnya masih menunggu DED dan masterplannya seperti apa nanti,” katanya.
Pihaknya merencanakan pembangunan STP ini selama tiga tahun. Bila perancangan DED bisa selesai di 2015, maka grounbreaking bisa dilakukan pada 2016, dan selesai pada 2018.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Irene Camelyn Sinaga mengatakan, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin sangat mendukung pembangunan STP ini.
“Gubernur sangat mendukung. Ini pun untuk memaksimalkan potensi pariwisata yang ada di Sumsel,” tuturnya.
Selama ini, potensi pariwisata di Sumsel tidak didukung dengan sumber daya manusia berkualitas yang berasal dari didikan Sumsel sendiri. “Dengan dibangunnya STP ini, sdm berkualitas tidak perlu jauh-jauh dididik ke Bandung. Ini akan mendukung terintegrasinya pengembangan pariwisata Sumsel,” tandasnya (sofuan)