Bahkan pada beberapa waktu yang lalu sempat membuat warga disekitar lokasi sumur itu ditakutkan karena ada kejadian aneh dari pipa sumur tersebut sempat menyemburkan gas berapi, ujar Suwarno kepada wartawan media ini (3/12) diruang kerjanya.
Sekdes Bukit ini menambahkan kalau dirinya tidak mengetahui langsung kejadian sampai keluar semburan gas berapi itu, tetapi warga disekitar lokasi sumur itu ada yang datang kekantor ini laporan dan menurut warga kejadian itu sempat terjadi semburan secara berulang-ulang.
Masih kata Suwarno, sumur itu memang sejak selesai dibangun hingga kini aitnya tidak ada yang menggunakannya, karena airnya payau dan berlumpur pula.
Selain itu lanjut dia, ada gangguan mengenai aliran listrik ada kabelnya terputus dibagian didalam tabung dan permasalahannya pun sudah dilaporkan ke PLN dan Dinas Pertambangan Pemkab Banyuasin, karena sumur bor itu proyek dari Distamben, jelasnya.
Dikatakan Suwarno, masalah semburan gas berapi itu menurut laporan warganya yang paling sering terjadi pada musim kemarau yang lalu dan selama datang hujan ini belum terlihat lagi ada aktipitas, katanya.
Namun demikian lanjut Suwarno, menghimbau kepada warganya khususnya yang berdumisili disekitar lokasi diminta untuk lebih berwaspada dan jika masih ada aktipitasnya supaya langsung melapor kepada pemdes atau langsung menghubungi ponselnya, harapnya.
Yang ia kwatirkan lanjut Suwarno, andaikata ada aktipitas pada sumur bor tersebut melapor juga segera meninggalkan lokasi itu, sebab setelah ada semburan di sumur itu ternyata ada juga semburan lumpur di lokasi warga diwilayah Kecamatan Sungai Lilin Muba.
Tujuan himbauan itu kata Suwarno jangan sampai ada korban terlebih dahulu baru ada upaya pencegahan, itu kan lucu namanya, maka petingatan dini ini untuk mengantisipasi, jelasnya.(waluyo)