Halosumsel.com- Dalam upaya mengatasi bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan, Di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini tengah berlangsung operasi Internasional pemadaman api akibat darurat bencana asap. Berapa pesawat bantuan Negara asing terus berdatangan diantaranya Singapura telah mengirimkan Helikopter Chinook bermuatan besar buatan Amerika dan Pesawat jenis Hercules C130 yang berfungsi sebagai navigator pemantauan titik panas.
Selain Singapura, Pesawat bantuan dari Malaysia saat ini telah mulai beroperasi memadamkan api di Provinsi Sumsel. Malaysia mengirimkan bantuan pesawat jenis Bombardir CL 415 dengan kapasitas Waterbombing 6.000 Liter air. “ Bantuan dari berbagai Negara akan terus berdatangan, Masih ditunggu dalam waktu dekat ini adalah pesawat besar Australia Jenis L-100 Hercules memiliki kapasitas Waterbombing 15 Ribu Liter air,” Ungkap Gubernur Sumsel H Alex Noerdin saat diwawancarai, Minggu (11/10) di Griya Agung Palembang.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, Dirinya meyakini dengan operasi Internasional ini bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumsel dapat segera berakhir dalam dua minggu kedepan. Pasalnya Pesawat yang diperbantukan ini akan terus beroperasi sampai api benar-benar padam dengan focus pemadaman di Kabupaten OKI dan MUBA.
“ Pagi hari kita lakukan briefing dari pantauan Hotspot melalui satelit untuk kemudian menentukan titik koordinat, Setelah operasi jam 5 sore kita lakukan evaluasi, Jadi kita yakin kalau terus dilakukan dengan masif seperti ini diperkirakan dalam dua minggu selesai,” Ujar Alex.
Lebih lanjut Gubernur H Alex Noerdin mengatakan, Focus utama adalah pemadaman api sampai asap menghilang barulah selanjutnya dilakukan langkah tindakan pencegahan.
Menurut Alex, Langkah persiapan sudah mulai dilakukan salah satunya bekerjasama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melakukan pengindraan jauh dan membangun system peringatan dini. “ Jadi nantinya titik api (Hotspot) yang berada di daerah Sumsel dapat diketahui sejak dini dan dapat dilakukan pencegahan dengan menerjunkan Satgas darat ke lokasi Hotspot,” Terang Alex,(Sofuan)