Halosumsel.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin menghimbau ke rumah-rumah warga disekitar Kecamatan Betung, hal ini dilakukan sebagai antisaipasi adanya nyamuk ades Agepty yang bisa menularkan demam berdarah (DBD) kepada warga.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) penyakit yang sering timbul pada musim penghujan atau pancaroba. Untuk itu masyarakat harus mewaspadai penyakit yang disebabkan oleh nyamuk ini dengan cara menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan  pola hidup sehat.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Betung Kota dr. Indah Deryane saat melakukan kegiatan medis di Kelurahan Betung kepada wartawan (29/11) mengatakan, memasuki musim pancaroba atau pergantian musim dari musim kemarau ke musim hujan, masyarakat tetap harus mewaspadai penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk tersebut.

“Biasanya disaat memasuki perubahan cuaca seperti saat ini, penyakit yang cendrung menyerang masyarakat adalah DBD atau malaria,” terangnya.

“Kita antisipasi karena mulai munculnya nyamuk Ides Igepti tersebut munculnya diawal-awal bulan November sampai dan Desember, sementara puncak penyebaran nyamuk terjadi antara bulan Januari sampai bulan Maret. Puncak penyebaran tidak bisa dipastikan bulan tersebut akan tetapi bisa saja terjadi pada bulan Januari, bisa juga terjadi pada bulan november ini,” imbuhnya.

Menurut Indah, tempat yang biasanya banyak dihuni oleh nyamuk yaitu, tempat yang digenangi air dan tempat gelap, dengan suhu yang lembab. Oleh karena itu, lanjutnya, masyarakat harus menjalankan kebiasaan 3 M (Menguras, Mengubur, Dan Menutup).

“Biasanya nyamuk banyak bersarang di tempat yang ada airnya, seperti di bak mandi, kaleng bekas, dan tempat yang gelap serta lembab. Jadi kita harus membiasakan pola hidup sehat dengan cara 3 M plus. Plusnya seperti menaruh ikan di dalam bak, untuk membunuh jentik jentik nyamuk,” jelasnya.

Sementara, terkait pasien yang terserang DBD ketika saat musim pancaroba ini, Indah mengaku, sampai saat ini belum ada pasien yang mereka tangani, karena intensitas hujan belum begitu tinggi.

”kita harus menjalankan moto 3 M yakni, menguras, menutup, mengubur bahan yang tergenangui air jangan ketinggalan motto kita adalah selain 3 M kita lakukan tambahan seperti sosialisai bahaya DBD ke masyarakat, kita lakukan fogging dan lain-lain yang bisa memberikan penyadaran ke warga untuk membiasakan hidup sehat, bersih, karena kebersihan adalah sebagaian dari iman”, ungkapnya.

Kejadian DBD memiliki ciri-ciri seperti demam tinggi disertai dengan pendarahan dibawah kulit, serta sakit diulu hati disertai pusing kepala, sehingga untuk mengurangi koran DBD sebaiknya warga segera melaporkan kerumah sakit (RS) atau puskesmas agar segera diambil langkah antisipasinya tindakan penyelidikan Epidemologi (PE) dengan demikian DBD tidak sampai menular ke orang lain, karena virus DBD belum ada vaksinnya maka segeralah melapor bila terjadi gejala-gejala tersebut diatas, sebagai antisaipasi karena ada jug agejala bintik-bintik merah dikulit dengan warna kemerahan akan tetapi belum tentu juga DBD,bebernya. (waluyo)

Area lampiran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *