Muba,Halosumsel- Berbagai elemen masyarakat Muba bergabung dalam aksi damai yang dilakukan di berbagai kantor kepolisian di Kabupaten Muba seperti Polsek Lais, Batanghari Leko, Sungai Lilin, dan Polres Muba, hari ini Kamis (21/11/2024). Aksi tersebut bertujuan menuntut Lucianty agar menyampaikan pernyataan terbuka kepada masyarakat Muba bahwa dirinya pernah melakukan korupsi yang sangat merugikan masyarakat Muba.

‘Kami menuntut Lucianty agar memberikan pengakuan terbuka kepada masyarakat bahwa dirinya pernah menjadi tahanan KPK karena melakukan tindak pidana korupsi agar masyarakat Muba mendapat informasi benar,” ungkap Riski selaku koordinator aksi di Batanghari Leko.

Lucianty juga dituntut meminta maaf kepada masyarakat Muba karena masyarakat Muba menjadi korban atas tindakan korupsi yang dilakukan Lucianty.

“Lucianty adalah pelaku korupsi sedangkan masyarakat Muba adalah korban dari tindakan korupsi yang dilakukan Lucianty, sehingga Lucianty wajib meminta maaf kepada masyarakat Muba karena tindakan korupsi yang dilakukannya membuat masyarakat Muba menderita,” terang Rahmat Hayat Koordinator Aksi di Polres Muba.

Tuntutan kepada Lucianty menguat akibat pernyataan politisi Golkar Islan Hanura beberapa waktu lalu yang menyatakan calon bupati Muba nomor urut 1 Lucianty bukan koruptor melainkan korban, pernyataan tersebut sontak menuai kemarahan masyarakat Muba yang merasa dibohongi oleh Islan Hanura, pasalnya Lucianty secara fakta pernah berstatus sebagai narapidana korupsi dan menjalani hukuman penjara dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Massa aksi juga mendesak pihak kepolisian agar menangkap Islan Hanura karena dinilai telah menyebarkan berita palsu yang sangat melukai masyarakat Muba.

“Penjarakan Islan Hanura karena telah menyebarkan berita palsu yang sangat melukai masyarakat Muba,” terang koordinator aksi di Sungai Lilin, Wirandi.

Lebih lanjut massa aksi juga menuntut akun medsos “Muba Soluci” karena dinilai terlibat menyebarkan berita bohong.

“Tangkap pemilik akun Muba Soluci, take down akun Muba Soluci,” tegas Febri selaku koordinator aksi di Lais.

Rel