Halosumsel.com-

Korps Infanteri merupakan salah satu kekuatan dan kesenjataan TNI Angkatan Darat yang melaksanakan fungsi pertempuran di darat dengan kemampuan manuver dan tembakan dalam pertempuran jarak dekat. Prajurit Yudha Wastu Pramuka adalah prajurit yang melaksanakan tugas di medan tempur terdepan, tempat di mana seorang prajurit memiliki resiko membunuh musuh   atau   terbunuh   oleh  musuh. Disitulah panji-panji kehormatan Korps Infanteri dipertaruhkan.
Hal tersebut disampaikan Pangdam II/Swj Mayjen TNI Iskandar M. Sahil, SE dalam amanat tertulis yang dibacakan oleh Danrindam II/Swj  Kolonel Inf Joko Purwo Putranto pada Upacara Penutupan dua jenis pendidikan, yaitu Pendidikan Pertama Bintara dan Pendidikan pertama Tamtama TNI AD Tahap II Kecabangan Infanteri TA. 2014 (Over Load), Selasa (14/7/15) bertempat di lapangan upacara Depo Pendidikan dan Latihan Tempur (Dodiklatpur) Rindam II/Swj, Batu Raja – OKU Induk Sumatera Selatan.
Pendidikan Pertama Bintara dan Tamtama TNI AD Tahap II Kecabangan Infanteri ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan Bintara dan Tamtama TNI AD agar memiliki sikap dan perilaku sebagai prajurit Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI, memiliki pengetahuan dan ketrampilan kecabangan Infanteri dan kondisi jasmani yang samapta.
Dihadapan para Bintara dan Tamtama yang akan ditugaskan atau ditempatkan di satuan jajaran TNI AD, Pangdam II/Swj berpesan agar para prajurit terus membekali diri melalui kegiatan belajar dan  berlatih  dengan  penuh kesadaran dan kesungguhan dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan.
“Pahami, hayati dan amalkan nilai-nilai yang  terkandung  di  dalam  Sapta  Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI, sebagai  landasan dalam setiap sikap dan tindakan kalian sehari-hari, baik dalam kedinasan maupun di luar kedinasan,” tandas Iskandar.
Pada bagian lain amanatnya, Pangdam II/Swj mengingatkan bahwa sebagai prajurit infanteri jangan arogan dan sombong, serta merasa paling hebat, namun tunjukkan kualitas kalian dengan karya, pengabdian dan prestasi untuk kemajuan satuan dan kebaikan masyarakat. “Sadari bahwa tentara itu lahir dan tumbuh bersama rakyat, pandai-pandailah menempatkan diri, agar selalu dekat di hati rakyat dalam rangka memperkokoh kemanunggalan TNI-Rakyat,” pungkasnya.
            Upacara penutupan pendidikan ditandai dengan pelepasan tanda siswa dan pemberian ijazah/sertifikat. Hadir pada kesempatan tersebut, Dansatdik jajaran Rindam II/Swj, Para Gumil/Pelatih dan segenap Perwira, Bintara dan Tamtama Rindam II/Swj serta mantan Bintara dan Tamtama siswa kecabangan Infanteri dan tamu undangan.
 (sofuan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *