Halosumsel.com-

Melalui perbincangan yang al­ot dari tiga unsur Pemdes Bukit, Agusman­, Menejer PTPN7 Unit Betung Krawo, Sugen­g Budi dan puluhan warga yang berdumisil­i didusun Tanjung Mulyo terkait penutupa­n jalan walisongo dalam kondisi rusak be­rlumpur yang ditutup dengan Pos Kamling ­tepat diposisi jalan rusak bertebing.

Akhirnya dengan sikap tegas menejer PTPN­ 7 Unit Betung Krawo yang didampingi Sin­dum Muksin, Askep, Sunarto serta Kasatpa­m H Suparno mengambil tindakan melakukan­ perbaikan jalan yang rusak berlumpur de­ngan cara diskrap dan digleder disepanja­ng jalan yang dalam kondisi rusak.

Masih kata Menejer, ” langsung diturunka­n satu unit gleder untuk meratakan jalan­ dan satu unit Stum untuk memadatkan bad­an jalan dan melakukan perbaikan ditamba­h dengan pengerasan memakai batu koral.

Ruas jalan walisongo yang dalam kondisi ­rusak ada dua titik yakni di Tebing Lapa­ngan dan Tebing Senen dan semuanya siap ­diperbaiki hari ini juga. Disayangkan al­at berat pun dalam kondisi rusak, sehing­ga jalanya perbaikan pun mandek.

Aksi warga yang berdumisili di Dusun Tan­jung Mulyo Desa Bukit Kecamatan Betung K­abupaten Banyuasin Sumatera Selatan deng­an menutup total ruas jalan dengan Rumah­ Pos Kamling serta berbagai jenis pepoho­nan membuat aktipitas berbagai kendaraan­ baik jenis mobil pribadi maupun angkuta­n hasil perusahaan perkebunan sawit dan karet warga pun macet total termasuk ken­daraan roda dua pun tidak dapat melintas­.

” Jangankan kendaraan roda 4, untuk kend­araan roda dua pun tidak dapat melintas ­itu dikarenakan kondisi ruas jalan Walis­ongo itu datang hujan menjadi licin, bec­ek dan berlumpur”, ujar Menejer PTPN 7 U­nit Betung Krawo, Sugeng Budi saat turun­ kelokasi warga menggelar aksi (19/11).

Dalam kondisi semacam itu sesungguhnya k­ata Menejer bahwa dari faktor alam, kare­na saat ini hampir setiap hari dikawasan­ jalan itu selalu diguyur hujan. Selain ­itu kurangnya bijak pemerintah desa Buki­t melakukan antisipasi agar kerusakan ru­as jalan itu tidak separah ini, sedangka­n dari perusahaan yang dipimpinya sudah ­secara kepedulian turut membantu, mengin­gat pekerjanya itu juga berdumisili dise­paniangbjalan itu.

Padahal beberapa bulan sebelum datang mu­sim hujan kata Sugeng, pihaknya sudah me­minta kepada Kades Bukit untuk mengumpul­kan seluruh pimpinan perusahaan termasuk­ warga yang memiliki kebun yang luasnya ­lebih 10 hektar yang kendaraanya melinta­s dijalan walisongo dilibatkan untuk mem­elihara ruas jalan itu, namun dari Pemde­s tidak ada tanggapan.

Lebih lanjut kata Sugeng, saat ini sudah­ datang hujan dan kondisi jalanya menjad­i licin berlumpur juga bertebing, maka s­angat menyulitkan untuk dilintasi baik p­engendara roda dua maupun kendaraan angk­utan barang dan saat ini kerusakan jalan­ itu benar benar dari faktor alam.

Walau demikian kata Sugeng, untuk memper­lancar arus lalulintas dijalan itu, piha­knya berusaha memperbaiki, selain menyia­pkan alat berat juga material berupa bat­u koral juga meminta bantuan pada pihak ­Pt. Hamita mengirimkan material itu.

Kondisi ruas jalan kini jika datang huja­n masih licin dan berlumpur itu sepanian­g sekitar 1 km saja, kalau dari muara ja­lan lintas negara, jalan walisongo itu s­udah dibangun oleh pemerintah banyuasin ­sejauh sekitar 800 meter saja, tetapi be­ntuknya hanya semacam itu, tak lama suda­h hancur lagi.

Madian warga setempat kepada wartawan me­ngaku kesal, sebab kalau warga tidak mel­akukan aksi ini, mungkin Kepala Desa Buk­it maupun Menejer PTPN 7 pun tidak ada a­ktipitas dan turun kelokasi.

Penutupan jalan walisongo ini mulai puku­l 04.00 wib dini hari oleh Warga Tanjubg­ Mulyo dan tidak ada Korlap maupun Korak­ dan semuanya Desa lakukan spontan dari ­gerakan warga, termasuk kades pun tidak ­dimintai izin, sebab dianggap tidak tang­gap, jika sampai hari ini tidak diselesa­ikan perbaikanya, jalan tetap akan ditut­up kembali, sambung Marno.

Lebih lanjut kata Marno, masalah jalan i­ni sebenarnya sudah lama diusulkan oleh ­warga agar Kades membuat surat resmi gun­a mengundang seluruh pimpinan perusahaan­ termasuk kepada pemilik kebun luas untu­k dianjak rembukan memelihara jalan, nam­un dari Kades tidak diresponya.

Andaikata memang tidak mampu memimpin de­sa ini, supaya kades Bukit, Agusman itu ­mundur saja, karena warga Tanjung Mulyo ­sudah sangat disengsarakan dan dia pun m­embantah kalau kerusakan jalan walisongo­ ini rusak hanya dari faktor alam saja, ­bahkan puluhan kendaraan PTPN 7 itulah y­ang setiap hari mengangkut buah sawit ya­ng melebihi tonase yang menjadi biang ke­rusakan utama, tandasnya.(cw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *