Halosumsel.com-
Mulai hari ini, Kamis  (8/10) Kodam II/Swj akan melaksanakan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke – 95, secara serentak di 6 Kabupaten di wilayah Kodam II/Swj. Enam Kabupaten yang menjadi sasaran TMMD, tersebar di 5 Korem / Provinsi, yakni Korem 041/Gamas Dim 0407/Bengkulu, Kota Bengkulu; Korem 042/Gapu Dim 0415/Batang Hari, Kota Jambi; Korem 043/Gatam Dim 0412/Lampung Utara, Kab. Tulang Bawang Barat, dan Kodim 0426/Tulang Bawang, Kab. Tulang Bawang; Korem 044/Gapo Dim 0402/OKI Kab Ogan Ilir; dan Korem 045/Gaya Dim 0413/Bangka, Kab. Pangkal Pinang.
 
Pangdam II/Swj Mayjen TNI Purwadi Mukson S.IP yang diwakili Kasdam II/Swj Brigjen TNI Komaruddin Simanjuntak dijadwalkan akan membuka TMMD ke-95 di Ds. Embacang Kec. Lubuk Keliat Kab. Ogan Ilir. Sementara pembukaan di 5 lokasi TMMD lainnya dilakukan oleh masing-masing Danrem atau pejabat TNI yang ditunjuk.
 
Kegiatan TMMD yang dilaksanakan dua kali dalam setahun ini merupakan kegiatan yang bersifat lintas sektoral dan terpadu dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dengan melaksanakan serbuan teritorial. Untuk menyukseskan kegiatan ini, pada masing-masing  Kabupaten/Kota ditempatkan 1 SSK (150) prajurit TNI/Polri beserta peralatan kerja dan dibantu oleh Pemda, Instansi terkait dan masyarakat setempat. 
 
 Menurut Kapendam II/Swj Kolonel Arh Syaepul Mukti Ginanjar,S.IP, TMMD yang akan berlangsung selama 21 hari (3 minggu) ini bertujuan untuk mewujudkan Ruang Juang, Alat Juang, Kondisi Juang dan Kemanunggalan TNI-Rakyat serta dalam rangka membantu pemerintah daerah untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan baik bersifat fisik maupun non fisik.
 
Kolonel Arh Syaeful menambahkan bahwa dalam kegiatan TMMD ini, akan dilaksanakan pembangunan fisik dan non fisik. Pembangunan fisik antara lain pembuatan dan pengerasan jalan pembuatan talut, jembatan, plat duiker, gorong-gorong, pos kampling dan sarana fisik lainnya serta pembangunan non fisik, seperti penyuluhan bela Negara, pertanian, kesehatan, kehutanan, sengketa tanah wawasan kebangsaan, bahaya Narkoba, bahaya ISIS, dan lain sebagainya.
 
Sedangkan penentuan sasaran daerah yang dijadikan lokasi TMMD menurut Kolonel Arh Syaeful antara lain adalah  desa tertinggal dibandingkan dengan desa yang lainnya dengan kondisi jalan yang masih sangat terbatas dimana jalan yang menghubungkan antar desa belum dapat dilalui secara maksimal, terutama pada saat musim hujan sehingga perhubungan darat dari desa ke kota kecamatan tidak lancar dengan demikian akan berpengaruh pada kegiatan perekonomian baik distribusi barang maupun hasil bumi.

(Sofuan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *