Halosumsel.com-
Ada ungkapan yang menyatakan bahwa dimana ada bencana disitu pasti ada TNI. Artinya, setiap terjadi bencana, TNI akan senantiasa hadir untuk membantu menangani. Bahkan keberadaan prajurit TNI selalu menjadi andalan. Prajurit TNI selalu berada digaris depan dan bergerak paling cepat bila dibandingkan dengan komponen bangsa yang lain.
Prajurit TNI memang memiliki kesiapsiagaan yang lebih tinggi dan terorganisir dengan baik, sehingga setiap saat siap digerakkan. Keberadaan TNI dalam ikut membantu menanggulangi bencana alam, merupakan bagian dari tugas pokok TNI dalam melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP), yakni membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian dan pemberian bantuan kemanusiaan.
Demikian juga, ketika terjadi bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah Sumbagsel, prajurit TNI dari Kodam II/Swj segera turun tangan bergabung dengan satuan/instansi terkait, bersinergi menanggulangi terjadinya bencana kabut asap dan memadamkan hot spot di sejumlah wilayah.
Di wilayah Sumsel misalnya, sejak beberapa bulan yang lalu, Kodam II/Swj telah mengerahkan 1.090 prajurit dari satuan jajaran Korem 044/Gapo. Sementara di wilayah Provinsi Jambi, Kodam II/Swj mengerahkan 560 prajurit dari satuan jajaran Korem 042/Gapu. Keberadaan prajurit Kodam II/Swj yang tergabung dalam Subsatgas Darat bersama-sama dengan instansi terkait seperti BKSDA/Manggala Agni, UPTD PKHL Dishut, Polda dan BPBD adalah menanggulangi terjadinya bencana kabut asap.
Tidak hanya sampai di situ, mencermati kondisi penanganan bencana kabut asap yang hingga saat ini belum sepenuhnya tuntas dan bahkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan semakin luas, dengan banyaknya titik-titik api di sejumlah wilayah Sumsel, khususnya di wilayah Kab. OKI dan Muba, maka Mabes TNI segera beraksi dan melakukan langkah gerak cepat.
Kamis, (10/9/2015), Mabes TNI telah mengirim 3 Satuan Setingkat Batalyon (SSY) dari Yonif 330 Kostrad, Yoanarmed 10 Kostrad dan Yon Marinir atau berjumlah 1.050 prajurit TNI ke wilayah Sumsel guna membantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan memperkuat Satgas Penangulangan Bencana yang ada di wilayah Sumsel.
Perkuatan pasukan TNI tersebut, ditempatkan di sejumlah wilayah Kab. OKI dan Muba yang kondisinya memang cukup mengkhawatirkan, karena banyaknya titik api dan terbanyak mengalami kebakaran hutan / lahan di kedua wilayah tersebut.
Keberadaan prajurit TNI ini bersama-sama dengan Satgas penanggulangan Bencana di wilayah Sumsel akan bekerja ekstra keras dan all out, siang dan malam sampai batas waktu yang belum ditentukan, sampai ada pencabutan atau bencana kabut asap telah dapat tertangani secara tuntas.
Kita yakin dan percaya dengan perkuatan prajurit TNI dari Mabes TNI ini bencana kabut asap yang terjadi di wilayah Sumsel akan dapat segera tertangani. Apalagi prajurit TNI dari Kostrad maupun Marinir memiliki sejumlah pengalaman dan ketrampilan dalam penanganan bencana serta didukung dengan kondisi fisik yang prima, kecepatan bergerak, kedisiplinan, dedikasi dan semangat pengabdian dan kejuangan yang tinggi.
Namun, dibalik kemampuan yang dimiliki, prajurit TNI juga memiliki batas kemampuan, terutama terbatasnya sarana prasarana/alat perlengkapan pendukung, karena mereka hanya dibekali alat semprot untuk memadamkan api maupun transportasi, yang jumlahnya terbatas. Selain itu, juga tidak adanya dukungan dana khusus untuk operasional penanggulanggalan bencana alam.
Oleh sebab itu, menjadi tugas dan tanggung jawab kita bersama, para stakeholder, pemangku kepentingan, Pemda, pihak Swasta, pengusaha dan pihak terkait lainnya untuk memperlengkapi prajurit TNI dengan sarana penanggulangan kabut asap, mendukung dan memberdayakan potensi yang dimiliki prajurit TNI, agar mampu melaksanakan tugasnya dengan optimal. Kita harus bekerja sama dan bersinergi agar upaya menanggulangi bencana kabut asap di wilayah Sumbagsel ini dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan tuntas.