Halosumsel.com-
Kabid Penatausahaan dan Pemanfaatan Aset BPKAD Provinsi Sumsel Burkiyan, BOT yang sudah berjalan di Sumsel yakni kawasan gedung olahraga (PSCC) oleh PT Griya Inti Sejahtera Insani (GISI) dengan total investasi Rp403,26 miliar, lapangan parkir (undergroundmall), rumah sakit dan lapangan parkir oleh PT Palembang Paragon Mall dengan total investasi Rp350 miliar.
Juga ada lapangan tennis indoor oleh PT Rajawali Jasa Tritama dengan total investasi Rp150 miliar. BOT selanjutnya yakni tanah di Jakabaring seluas 6 hektar yang dijadikan pusat perbelanjaan satu lantai dan sarana parkir oleh PT Graha Pinaringan dengan investasi Rp150 miliar.
“Sebenarnya ada lima BOT yang telah berjalan, tapi untuk Hotel Aryaduta masih belum masuk kontribusinya,” terang dia.
Diakui Burkiyan, dari BOT tersebut, ada pemasukan ke kas negara sebagai PAD Sumsel sebesar Rp3 miliar pertahunnya. Namun angka tersebut meningkat setiap tahunnya. “Kenaikannya sekitar lima persen per tahun,” cetusnya.
Selain dari penerimaan tetap, juga ada penerimaan dari sisi kontribusi bagi hasill. Seperti dalam hal parkir, tidak menggunakan persentase melainkan sistem bagi hasil. “Ini lebih besar daripada kontribusi BOT itu,” tukas Burkiyan.
Misalnya, parkir di underground mall pada 2012 lalu pihaknya hanya mendapat Rp1,2 M, namun saat ini sudah ada Rp1,2 M setiap tahunnya. Disebutkan Burkiyan, kontribusi tetap yang diterima BPKAD Sumsel dari BOT yang ada diantaranya, pada 2011 baru ada underground mall dengan Rp150 juta per tahun. Ditambahkan pada 2012 ada dua objek sebesar Rp600 jutaan dari underground mall dan GOR PSCC.
Kemudian pada 2013 ada kontribusi dari mall Jakabaring, sekolah Palembang Harapan, PSCC dan underground mall Rp1,6 M. “Nah pada 2014, kita mendapat sekitar Rp3 M,” tandasnya. (sofuan)