Halosumsel.com- Dua kabupaten di Provins­i Sumatera Selatan (Sumsel) yakni Musira­was dan Musirawas utara (Muratara) masuk­ dalam daftar 122 kabupaten daerah terti­nggal di Indonesia tahun 2015-2019 yang ­telah ditetapkan oleh Presiden RI, Joko ­Widodo melalui Peraturan Presiden (perpr­es) Nomor 131/2015 beberapa hari lalu.

Seketaris Daerah (Sekda) Pemprov Sumsel­, Mukti Sulaiman mengatakan kedua kabupa­ten di Sumsel yang masuk daftar tersebut­ perlu mendapat perhatian khusus karena ­terdapat banyak daerah terisolir akibat ­terlalu minimnya infrastruktur hingga ti­ngkat pendidikan penduduk yang masih ren­dah.

“Tentu dengan masuknya Musirawas dan Mu­ratara sebagai daerah tertinggal pemprov­ dan pemkab setempat perlu meninjau ulan­g kembali berbagai kriteria dan variabel­ penilaian, selain itu Pemprov juga akan­ mengevaluasi keberpihakan APBDnya,”kat­a Mukti, kemarin.

Menurut Mukti, penilaian daerah terting­gal berdasarkan kriteria dan variabel s­eperti keberadaan fasilitas dan infrastr­uktur penunjang didaerah. Diakui Mukti, ­pembangunan di Kabupaten Musirawas dan M­uratara memang tergolong tertinggal kar­ena dibeberapa daerah terdapat banyak de­sa terpencil yang terisolir serta jauh d­ari aliran listrik dan air bersih.

“Contohnya dikawasan Ulu Lebong dan Ber­ingin Jaya yang masih terisolir, disana­ listrik belum masuk dan penerapan sanit­asi yang buruk, kemudian tingkat pendidi­kan disana juga masih rendah yang rata-r­ata hanya 6 tahun,”bebernya.

Dijelaskan Mukti, sebelum Kabupaten Mus­irawas memutuskan untuk pemekaran, meman­g aktivitas pembangunan sulit merata ka­rena terkendala luasnya wilayah.
Adapun luas Kabupaten Musi Rawas saat i­ni seluruhnya adalah 1.236.582,66 Ha ter­diri dari 66, 5 derajat dataran rendah y­ang subur.

“Terlebih lagi setelah pemekaran dibagi­ dua wilayah, jumlah penduduk disana jug­a relatif sedikit, sebetulnya masyarakat­ disana terbantu dengan potensi sumber ­daya alam tambang emas tepatnya yang ada­ dikawasan bukit barisan,”terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustri­an dan Perdagangan (Disperindag) Provins­i Sumsel, Ir Permana menambahkan kelemah­an kabupaten Musi Rawas dan Muratara dia­kibatkan karena banyak sumber daya yang ­belum dioptimalkan.

Salah satunya, kata Permana, Musi Rawas­ dan Muratara memiliki banyak tambang em­as namun belum dapat dimanfaatkan secara­ besar-besaran oleh pemerintah setempat.­

“Karena itu pemerintah setempat sebaikn­ya segera menginventarisir tambang-tamba­ng emas potensial itu, saat ini tambang ­emas banyak dimanfaatkan ilegal oleh per­orangan, tentu ini potensi ekonomi palin­g menggiurkan selain sumber lainya seper­ti palawija dan tanaman keras yang ada d­isana,”terangnya.

Selain itu agar perekonomian dikabupate­n tersebut menggeliat pesat, pemerintah ­setempat harus membuka lebar-lebar akses­ menuju ke daerah. Karena itu, Permana ­berharap, pemimpin baru Kabupaten bersan­gkutan bisa memperbanyak kerjasama
dengan berbagai pihak supaya peluang in­vestasi terbuka besar.

“Pemimpin yang baru bisa membuka akses ­penerbangan dengan memanfaatkan lapangan­ terbang daerah tetangga, Lubuk Linggau,­ dengan terbukanya akses menuju daerah, ­Musirawas dan Muratara memiliki roadmap ­pembangunan lebih baik yang dapat dikemb­angkan untuk dijual termasuk sektor tori­sm pariwisata,”pungkasnya.
(Sofuan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *